POST KOTA || BENGKAYANG : Sebanyak 30 wartawan dari media cetak, online maupun media elektronik melakukan audiensi dengan anggota dewan DPRD Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (30/05/2023) di ruang rapat kantor DPRD Bengkayang.
Dari pihak media, pertemuan tersebut di koordinir langsung oleh Ketua Koalisi Wartawan Rangking Indonesia (KWRI) Kalimantan Barat Iyel Zainal.
Sementara itu dari DPRD Bengkayang, acara di pimpin langsung oleh Ketua DPRD Fransiskus, M.Pd, di dampingi Ketua Komisi III Ir.Martinus Khiu dan Ketua Fraksi PDIP Nikolas SH MH dan Sekwan Bernadeta SH MH.
Topik yang dibahas dalam audiensi tersebut antara lain intinya menuju Kabupaten Bengkayang aman dan kondusif, mendukung dan melindungi para investor/pengusaha agar merasa aman dalam berusaha , sebab dalam beberapa bulan terakhir ini sering terjadi pencurian sarang burung wallet milik Edison dimana pelakunya sudah di kerangkeng oleh Polres Bengkayang.
Namun diduga ada pihak lain yang mencoba mengintervensi, sementara pihak Polres sudah maksimal dalam Penegakan Supremasi Hukum.
Selain itu dalam audiensi terungkap keluhan para wartawan seperti pihak Kominfo yang susah ditemui dan dana bantuan publikasi media yang disalurkan dirasakan kurang adil alias tebang pilih. “Sehingga ada yang tak kebagian bantuan dana publikasi untuk media tersebut “, ungkap salah satu wartawan saat menyampaikan aspirasinya.
Dalam audiensi tersebut, pihak DPRD menyambut baik kedatangan para ” kuli tinta” untuk beraudiensi menyampaikan “uneg uneg” nya langsung ke dewan. Maksud dan tujuan para awak media mendapat respon positif dari ketua dan anggota dewan. ” Kami sangat senang atas kedatangan para wartawan yang ingin menyampaikan curhatnya ke dewan, karena dewan ini milik semua masyarkat Bengkayang, semua curhat sudah dicatat sekretaris dewan dan selanjutnya akan kami tindaklanjuti dengan memanggil pihak terkait sesuai dengan tupoksinya masing masing, ” papar Ketua DPRD Fransiskus, M.Pd.
Terkait kasus pidana, menurut Fransiskus pihaknya tidak bisa intervensi. “Karena ini ranahnya kepolisian untuk menjelaskannya”, ungkap Fransiskus. ” Tapi semua aspirasi yang disampaikan akan tetap kami tindaklanjuti ke pihak terkait” , pungkasnya.
” Namun terkait penganggaran bantuan publikasi untuk media yang dananya di pos di kantor dinas Kominfo, pihak DPRD akan mendengarkan dulu penjelasan dari Dinas Kominfo mengapa ada yang tidak dapat bantuan tersebut. Kami akan panggil untuk minta penjelasannya, sabar ya”, ungkap Fransiskus. “Kami hanya menyampaikan , tapi eksekutornya tetaplah eksekutif dalam hal ini bupati” , jelas Ketua DPRD lagi.
” Terimakasih para Wartawan telah melakukan audensi yang baik ini dan dengan adanya wadah organisasi Wartawan ini yaitu Koalisi Wartawan Rangking Indonesia (KWRI) ini tentu akan mudah kita untuk berkomunikasi” , tambah Fransiskus.
Sementara itu Ketua DPD KWRI Kalimantan Barat Iyel Zainal kepada awak media usai acara menyampaikan apresiasinya kepada DPRD dan Polres Bengkayang yang sudah bekerja maksimal dalam membuat Bengkayang kondusif.
Dia berharap agar DPR dapat duduk satu meja bersama stockholder agar SISKAMLING dan hansip Desa dapat di fungsikan kembali.
“Sebab di jaman Pemerintahan Presiden Soeharto tidak ada Narkoba, pencambulan anak dibawah umur, illegal mining. Sekarang pencurian sarang burung walet pun, pelakunya tidak takut lagi melakukan aksinya. Kita juga berterimakasih kepada Polres Bengkayang yang sudah maksimal menangani semua Kasus. Untuk itu Kita minta DPRD dapat membuat Perda agar semua masyarakat dapat dilibatkan menjaga keamanan dan pengusaha yang melakukan investasi di daerah Kabupaten Bengkayang merasa aman.*
ZIR