Alhamdulillah…Saya Seorang Guru

Ria Kartika

Penulis tersenyum sendiri ketika mendapat kiriman gambar di BBM yang isinya tentang “ WASPADALAH..12 PENYAKIT YANG RENTAN DIDERITA GURU” yaitu “TIPES (Tidak punya selera ke sekolah), Mual (Mutu Amat Lemah), KUDIS (Kurang Disiplin), ASMA (Asal Masuk Kelas), KUSTA (Kurang strategi), TBC (Tidak Bisa Computer), KRAM (Kurang Terampil, ASAM URAT (Asal Sampaikan Materi Urutan Morat Marit), LESU (lemas Saat Siswa Banyak Usul), DIARE (Dikelas anak-anak Dibiarkan Rame), Ginjal (Gajinya habis di jalan) dan ENCOK (Enak-enak Cangkruk Ogah ke Kelas)…penulis pun langsung memilih mana penyakit yang penulis derita karena penulis juga seorang guru.

Tak ada gading yang tak retak, guru juga manusia, adakalanya jatuh pada kekhilafan, ada titik jenuh perlu refreshing dan lain-lain. Tapi profesi guru adalah pekerjaan “MULIA”, kadang memang terasa berat karena seorang guru punya tanggung jawab yang besar dalam mendidik bangsa, mendidik generasi penerus.

Jika kita berpikir hanya tentang repotnya menjadi guru, rasanya seperti hamba yang kurang bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT limpahkan. Karena keuntungan berprofesi sebagai seorang guru begitu banyak, antara lain :

  1. Menjadi pendidik memberi kesempatan untuk membuat perubahan.
    “IF You Teach, You Touch The Future”. Dengan mentransfer ilmu kita bisa menbentuk bahkan membuat perubahan masa depan, yang kita sendiri mungkin belum tentu cukup umur untuk hidup sampai nanti. Tapi, ilmu yang kita ajarkan terus hidup dan bergulir jauh ke depan,melebihi dari kecepatan umur kita. Anak didik kita sekarang merupakan calon pemimpin masa depan yang harus kita bina untuk menjadi seorang pemimpin sejati. Dari anak malas menjadi anak rajin, anak kurang pandai menjadi pandai, anak manja menjadi mandiri dan lainnya. Itu semua adalah pekerjaan besar dan dimulai dari hal kecil dan berdampak besar bagi masa depan Indonesia.
  1. Guru adalah pekerjaan yang menghasilkan amal jariyah dengan efek bola salju.
    Peran guru dalam kehidupan anak didiknya tidak pernah berakhir. Anak didik akan terus mengingat apa yang telah mereka dapatkan dari gurunya. Seperti Guru TK kita dahulu, mereka mengajarkan memegang pensil dengan benar sehingga bisa mengalirkan pahala yang deras untuk guru tersebut setiap kita menulis. Padahal guru-guru tidak hanya mengajarkan itu saja kan?
  1. Guru adalah pekerjaan yang bisa dijadikan benteng dan motivasi bagi dirinya sendiri.
    Seorang guru bisa berfikir ribuan kali sebelum melakukan perbuatan yang salah. Guru yang baik akan bercermin pada dirinya sendiri, mereka punya ilmunya, mereka tau mana yang baik, mana yang salah. Label guru menjadi salah satu pengingat akan tanggung jawab dan memotivasi untuk terus belajartentang ilmu dan metode pendidikan yang berubah dari zaman ke zaman.
  1. Guru adalah pekerjaan yang didoakan oleh penduduk langit dan bumi.
    “Sesungguhnya Allah dan para malaikat, serta semua makhluk di langit dan dibumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bersalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia” (H.R. At-Tirmidzi).
    Mari kita tundukkan kepala, dengan ikhlas mendoakan guru-guru kita yang telah berjasa begitu banyak, bahkan mungkin ada yang sudah wafat tapi kita belum sempat bersilaturrahim kepadanya.
  1. Menjadi guru memberikan kesempatan bekerjasama dengan semua tipe orang.
    Di sekolah tentunya guru akan bertemu berbagai jenis karakteristik siswa, orang tua dan rekan sesama guru. Hal itu akan menambah wawasan pendidik tentang manusia dan menyadari pentingnya kebersamaan dalam perbedaan. Menjadi seorang guru juga akan mengurangi kebosanan, karena setiap hari memiliki cerita yang berbeda entah dengan guru, dengan siswa atau keadaan lain. Sekolah adalah tempat yang dinamis dan tidak ada yang pernah sama dari mulai sekolah berdiri hingga saat ini.
  1. Menjadi guru menawarkan jam kerja yang fleksibel.
    Profesi guru adalah profesi dengan jam kerja relatif sedikit, sekitar 7 jam sehari untuk yang PNS, jika tidak ada tambahan. Guru akan mendapatkan lebih banyak waktu untuk keluarga dan untuk mengejar kepentingan lain sehingga dapat mempertahankan keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan.
  1. Menjadi guru mendapatkan kesempatan untuk menikmati liburan cukup banyak.
    Sekolah memiliki waktu liburan yang cukup banyak dibandingkan dengan instansi lain. Sehingga seorang guru dapat menghabiskan waktu liburan dengan keluarga, teman atau mengejar kepentingan pribadi. Liburan juga dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan profesional.
  1. Menjadi guru mendapatkan banyak penghargaan.
    Saat ini menjadi guru akan mendapat banyak penghargaan materi , mulai dari tunjangan sertifikasi, uang pensiun dan lainnya. Selain itu menjadi guru (yang baik tentunya) akan mendapatkan penghargaan dari masyarakat. Bahkan penghargaan itu datang dari anak didik kita sendiri. Tidak sedikit mereka yang sudah sukses mencari guru-gurunya untuk memberikan hadiah dan mengucapkan terima kasih.

Penulis yakin masih banyak keuntungan-keuntungan lainnya menjadi seorang guru, karena memang manfaat dan keberkahan dari seorang guru amat sangat banyak. Penulis juga meyakini setiap orang bisa menjadi guru bahkan dalam keadaan kekurangan sekalipun. Guru merupakan amanah dari Allah SWT, dengan kita bersyukur menjadi seorang guru maka nikmat akan Allah tambahkan berkali lipat. Oleh karena itu mari kita ucapkan dengan bangga, Alhamdulillah…Saya Seorang Guru.

Penulis : Ria Kartika, S.Pd

Guru SMA Negeri 10 Singkawang