Jacob Ereste : Catatan Dari Acara Ulang ke-73 Jaya Suprana

( Foto Jaya Suprana/Ist )

DASAR seniman, ini komentar spontan salah seorang yang hadir dalam acara ulang tahun ke-73 Jaya Suprana yang diselenggarakan pada Kamis, 27 Januari 2022 di Gedung Kesenian, Pasar Braru Jakarta. Taka da kue ulang tahun, bahkan tak ada nyanyian “selamat ulang tahun” atau lagu “happy birthay” yang dikumandang, kecuali ucapan selamat yang dilontarkan dari pada hadirin atau mereka yang ikut menghayubagyo seniman, budayawan serba bisa sekaligus yang banyak membuat gebrakan ini, termasuk museum Muri yang dia besut entah sejak kapan itu.

Meski terbilang sebagai pianis yang “jagoan”, dia pun tak sekali pun menyentuh tuth alat music itu, kecuali cuma memberi komentar dengan gayanya yang kocak, sehingga menjadi penghibur hati hadirin jadi tertawa meski harus lebih banyak ditahan di dalam hati. Tentu saja penyebabnya untuk menjaga sopan-santun serta tata krama dalam adat istiadat menonton suatu repertoar yang dianggap bergengsi.

Sejak awal panggung dibuka, dentingan piano seakan dimaksudkan oleh Jaya Suprana menyambut para tamu dan undangan yang mulai berdatangan hadir, mulai dari Jendral Gatot Nurmantyo hingga Menko Polhukam Prof, Machfud MD dan Eko Sriyanto Galgendu penggagas gerakan kebangkitan kesadaran dan pemahaman spiritual Indonesia sampai kalangan selebrity datang dan menikmati suguhan “sesuka hati” sahibul hajat yang susah menggenapi bilangan usianya ke-73 hari ini. Boleh jadi karena haru kelahirannya yang bertepatan dengan hari wafatnya mantan Presiden Indonesia kedua, Haji Muhamad Soeharto pada 14 tahun silam itu, maka pamornya pun seakan menambah bobot Boss Jamu Jago ini.

Untungnya diantara hadirin ada yang membekali diri dengan beragam macam jamu instan kemasan yang siap minum, sehingga pertunjukan yang nyaris 3 jam berlangsung itu tidak sampai terjadi insiden terhiydridrasi, atau drinking less. Lantaran suguhan kesenian yang diracik Jaya Suprana dalam satu tema Cinta Indonesia ini nikmat dan asyik ditonton seperti melahap “pecel Jawa” yang komplit. Mulai dari Arminia Choir, Orkes Keroncong Arum Puspita, hingga Bedhayan Tembang Alit dan Playset Band Pimpinan Chepy Hakim jadi menu suguhan yang sedap dilahap tanpa beranjak dari tempat duduk.

Sebelumnta ada juga sambutan kesaksian Soesilo Bambang Yudoyono Mantan Presiden ke-5 via rekaman yang dikirim secara khusus dan Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata yang dengan rendah hati menyapa Om Jaya Supranan dan tentu mengucap selamat ulang tahun semoga selalu berbahagia

Ekspresi dari revolusi budaya warisan entah berantah dalam acara ulang tahun serupa ini, pun sempat dilakukan oleh sekelompok Perwira Tinggi TNI dengan cara yang paling sederhana di RM. Ayam Ancur beberapa pekan lalu dengan menyematkan sejumlah batang lilin kecil dari dalam saku di atas beberapa buah tahu goreng, untuk kemudian dinyalakan lalu ditiup dengan menyanyikan lagu kegembiraan dengan langgam dan gaya khas Tentara, sehingga sangat mengesankan. Tampaknya, gerakan perlawanan budaya Indonesia sungguh sedang mencari identitas dan kepribadiannya yang lebih otentik. Selamat ulang tahun. Semoga perlawanan budaya masih dapat terus dilakukan pada usia kita yang masih tersisa. ***

 

Jakarta, 28 Januari 2022


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *