Kisah Pak Idris dan Pak Jumain: Nelayan Sui Nipah yang Gigih Mencari Ikan di Laut

SUI NIPAH : MEMPAWAH.

Di pesisir Sui Nipah, Mempawah, Kalimantan Barat, dua nelayan bernama Pak Idris dan Pak Jumain setia melaut setiap hari untuk mencari nafkah. Dengan menggunakan motor kelotok berbobot 1,5 ton dan alat tangkap pukat rentang, mereka menjelajahi Laut Tanjung Bunga yang kaya akan berbagai jenis ikan. Senin ( 13 Mei 2024 ), saat ketemu ngopi di Cafe Syahati.

Pak Idris menuturkan bahwa dirinya telah menjadi nelayan selama puluhan tahun dan selalu merasa senang dengan pekerjaannya. “Suka cita saya jadi nelayan,” ujarnya. “Meskipun terkadang cuaca tidak bersahabat, tapi saya selalu bersyukur ketika hasil tangkapan melimpah.”

Hasil tangkapan mereka beragam, mulai dari ikan gelama, duri udang, sembelang, belukang, kepiting, hingga udang. “Alhamdulillah, kalau cuaca bagus, hasil tangkapan bisa menutupi biaya transportasi dan kebutuhan keluarga,” kata Pak Idris yang dibenarkan oleh Pak Jumain.

Pak Jumain menambahkan, mereka biasanya baru pulang melaut setelah dua minggu. Perjalanan dari Sui Nipah ke Tanjung Bunga memakan waktu sekitar 6 jam. “Di Laut Tanjung Bunga masih banyak ikan, jadi kami dan teman-teman nelayan lainnya mencari ikan di sana,” jelasnya.

Kisah Pak Idris dan Pak Jumain merupakan contoh kegigihan para nelayan di Mempawah dalam mencari nafkah di tengah keterbatasan. Mereka tak gentar menghadapi cuaca dan jarak tempuh yang jauh demi menghidupi keluarga dan berkontribusi pada perekonomian daerah.

Udien Subarie.


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *