Lembaga Studi Islam & Masyarakat (eLSIM) Kembali Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 Mafindo di Sambas, Libatkan 100 Peserta

 

POST KOTA ( SAMBAS ) : Setelah sukses melaksanakan Sekolah Kebangsaan di Pontianak, Sukadana, dan Singkawang, Lembaga Studi Islam & Masyarakat (eLSIM) sebagai mitra Tular Nalar 3.0 Mafindo kembali sukses menggelar kegiatan serupa di Kabupaten Sambas. Kegiatan Sekolah Kebangsaan (SK) yang berlangsung pada Sabtu, 2 November 2024, bertempat di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Sambas, dengan peserta 100 siswa, terdiri dari seluruh siswa kelas 12 MAN IC Sambas dan perwakilan dari beberapa SMA di kota Sambas.

Sambutan dari Kepala MAN IC Sambas, Dr. Mursidin, S.Ag., M.Ag., Kepala MAN IC Sambas, menyampaikan apresiasi kepada eLSIM Kalbar yang telah memilih MAN IC Sambas sebagai lokasi kegiatan Sekolah Kebangsaan. Menurutnya, kegiatan ini memberikan wawasan yang berharga bagi para pemilih pemula mengenai kepemiluan, termasuk tantangan terkait berita hoaks dan pengecekan fakta. β€œKegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu para siswa menggunakan hak pilih mereka dengan bijak,” ujar Dr. Mursidin.

Pentingnya Literasi Digital dalam Pilkada, Direktur eLSIM Kalbar, Dr. Zulkifli, M.A., menjelaskan bahwa Sekolah Kebangsaan merupakan program yang diinisiasi oleh Tular Nalar, sebuah konsorsium yang dibentuk Mafindo dan didukung Google untuk meningkatkan literasi digital. Kegiatan ini, yang tidak terkait dengan partai politik mana pun, bertujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula agar berpartisipasi aktif dalam Pilkada tanpa terpengaruh berita hoaks. “Kami ingin menciptakan Pilkada yang aman dan damai melalui pendidikan politik yang murni,” ujar Dr. Zulkifli.

Harapan Kakan Kemenag Kabupaten Sambas, Mahmud Jayadi, S.Ag., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas, turut mengapresiasi Sekolah Kebangsaan sebagai sarana edukasi bagi pemilih pemula agar menjadi pemilih yang cerdas. Menurutnya, kegiatan ini memberikan pemahaman mengenai pentingnya Pilkada dan politik kebangsaan yang dicetuskan oleh pendiri bangsa. β€œDi era digital, batas-batas negara seakan tidak ada lagi. Kebaikan yang tidak terstruktur dapat terkalahkan oleh kejahatan, termasuk hoaks yang terorganisir. Saya mengajak generasi muda untuk memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi, bukan sekadar kepentingan sesaat,” tegas Mahmud Jayadi.

Dengan adanya Sekolah Kebangsaan, para pemilih pemula di Sambas diharapkan dapat lebih siap menghadapi Pilkada dan berperan aktif dalam menciptakan proses demokrasi yang sehat serta berwawasan luas.

ADE P/ROS.


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *