POST KOTA ( PONTIANAK ) – – Dengan tema penerapan farmakovigilans dan Pelaporan elektronik monitoring efek samping obat (E-Meso) yang digelar di hotel Mercure, Sabtu (11/3/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh ketua himpunan seminar dan rumah sakit Hisfarsi Ikatan Apotek Indonesia Kalbar serta para apoteker di Kalbar.yang berjalan lancar.
Usai pelaksanaan kegiatan saat diwawancarai awak media Daut Andreas sebagai ketua Hisfarsi IAI Kalbar.
Dia mengatakan kami sebagai tenaga Kesehatan atau Apoteker, perlu melaporkan efek samping ketika menggunakan obat sembarangan yang digunakan masyarakat tentu setelah meng konsumsi obat tersebut ada resiko nya,yang dimana akan terjadi efek samping obat.jelasnya.
“Ketika terjadi efek samping obat maka kami sebagai apoteker melaporkan kepada BPOM (Badan pengawas obat dan makanan) hasilnya nanti bahwa kalau ada efek samping obat yang terjadi bisa diberitahukan kepada pasien.” Ungkapnya
Lebih lanjut untuk mewaspadai ketika meminum obat maka pasien akan kita beritahu terjadi efek samping misalnya terjadi gatal-gatal atau misalnya bengkak-bengkak.
Maka ini harus segera ditangani kerumah sakit atau puskesmas ketika ada terjadi efek samping obat itu. Ungkap Andreas
“Sebelum obat itu diberikan kepada pasien kita informasikan kemungkinan itu terjadi maka kalau ada kejadian mereka harus segera ke puskesmas ataupun rumah sakit, dan ini untuk semua obat.” jelasnya
Untuk narasumber kami hari ini hadir dari RS.Saiful Anwar Malang ibu apoteker Chandra dan dari balai besar BPOM Pontianak ibu Eka.
Setelah acara workshop malamnya kami melaksanakan Mukerda (Musyawarah kerja Daerah) yang bahas adalah tentang Program kerja yang kita laksanakan dalam Periode Empat tahun kedepan.
Dan yang bertujuan juga bagai meningkat kan program kita kedepanya dalam kepengurusan dan kepemimpinan saya kedepanya pungkas nya
##Muly Post Kota Pontianak##