POSTKOTA || KETAPANG KALBAR : –Sempat diberitakan terkait penjualan BBM di SPBU 64.788.12 Kecamatan Tayap Kabupaten Ketapang Beberapa waktu yang lalu, peberapa point yang dapat ditarik kesimpulan oleh media ini untuk melakukan investigasi terhadap penyaluran BBM oleh SPBU 64.788.12 Kecamatan Tayap Kabupaten Ketapang,
Uni harga pertalite di Kecamatan Nanga Tayap sempat melambung hingga Rp 15.000- Rp 20.000/ liter di tingkat eceran kios/pangkalan karena kelangkaan yang diduga ada permainan antara pemilik pangkalan dan pihak SPBU, Melayani pengisian Jirrigen, Melayani rekomendasi dari desa khususnya BBM Solar, melayani ada dua rekomendasi untuk satu orang dalam bulan yg sama ( berbeda tanggal penerbitan ) yang tidak berstempel Desa, dan Pihak SPBU menghadap pihak desa meminta untuk mengeluarkan rekondasi.
Agus Mardiansyah selaku Penaggung Jawab Lapangan SPBU 64.788.12 saat ditemui 26/06/23 menjelaskan bahwa untuk masalah harga minyak pertalite yang pernah di beritakan di tingkat eceran melonjak dari Rp.15.000 –Rp.20.000 ribu / liter itu di sebabkan bahwa SPBU. 64.788.12 belum melayani rekomendasi.
Setelah adanya pelayanan rekomendasi di pertengahan bulan maret 2023 maka harga di tingkat eceran mulai stabil menjadi Rp.11.500 – Rp.12.500 / liter.
Degan adanya pelayanan rekomendasi khusus pertalite tidak ada dan tidak pernah terjadi kelangkaan BBM ( kekosongan stok ) untuk pelayanan umum sebab persentase pelayanan rekomendasi yang kami layani hanya berkisaran 20 – 30 % dan dari total jumlah minyak pertalite yang masuk ( 70 % nan adalah pelayanan umum ), Sedangakan penjulan dengan pengisian jirigen kita tidak pernah melayani, termasuk tidak melayani rekomendasi dari desa khususnya untuk pembelian BBM solar sebab khususnya solar rekomendasi nya adalah dari dinas terkait sesuai peruntukan-nya.
Agus melanjutkan terkait ada dua rekomendasi untuk satu orang dalam bulan yang sama ( berbeda tanggal penerbitan ) yang tidak berstempel cap desa itu tidak ada kami gunakan ( tidak di layani pembeliannya karena rekomendasinya tidak sah, dan itu bisa di buktikan di pengimputan laporan kami di miroset sistem digitalisai pertamina, kami menggunakan / melayani rekomendasi yang terbaru saja yang sudah ada cap basah dari desa.
Selain itu juga ada rekomendasi yang tidak menggunakan cap basah dari desa yang disampaikan oleh Frengki Candra kepada kami, rekomendasi yang tidak ber cap basah itu adalah permohonan permintaannya ke sekretaris desa sewaktu Pj Kepala Desa tidak ada di kator desa ( keluar kota karesna urusan keluarga meninggal dunia ), hal itu dilakuknnya sebab stok kesedian BBM di rumah sudah kosong sama sekali, jadi yang bersangkutan mencoba membawa rekomendasi trsebut kepada SPBU 64.788.12, siapa tau bisa di terima.
Namun sesampainya di SPBU 64.788.12 kami tidak menerimanya, hanya saja kesalahan kami tidak langsung mengembalikan surat rekomendasi tersebut kepada frengki candra atau pun merobeknya.
Terkait upaya penyuapan kepada pihak media tidak ada upaya penyuapan yang saya lakukan kepada pihak media, dan untuk SPBU 64.788.12 tidak pernah meminta / menghadap langsung ke kepala desa untuk meminta di keluarknnya rekomendasi.
Hanya saja kami SPBU 64.788.12 memberikan saran kepada konsumen yang hendak membeli BBM pertalite dalam jumlah tertentu agar bisa meminta rekomdasi ke desa hal tersebut karena mengikuti ketentuan yang ada dalam sistem pertamina.
Selain itu adanya informasi dari salah satu warga menyudutkn/menyalahkan SPBU. 64.788.12 itu adalah salah satu bentuk gejolaknya /dampak yang dikarnakan salah satu permintaan pembelian BBM nya ke SPBU. 64.788.12 tanpa prosedur yang di tolak ( tidak di terima ) dan ini lah pemantik api besar pemberitaan sepihak , walaupun pada dasarnya SPBU 64.788.12 menyadari memang untuk menerapkan aturan yang sebenarnya itu tidak semudah nya bisa diterima, salah satunya ya ini lah resikonya bagi kami.
Ditambahkan Agus untuk volume jumlah rekomendasi yg tertuang dalam surat rekomendasi itu bisa di buat maxsimal 2000 liter/ minggu atau pun perbulan karrna pilihan itu sudah ada dalam sistem mocroaet digitalisasi my pertamina. Ungkap nya/JER.