Sintang, Kalbar postkotapontianak
Stunting di kabupaten Sintang semakin mengarah pada angka yang semakin baik hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Maryadi) kepada media saat ditemui di ruangannya, Selasa 24/01/2023.
Stunting di kabupaten Sintang sudah di launching pada tahun 2018, dan yang menjadi leading sektornya pada tahun 2018 sampai 2021 adalah di BAPPEDA dan Dinkes, menurut laporan dari hasil survei SSGI di tahun 2018 pada masa itu adalah 44.01%, lalu hasil survei berikutnya di tahun 2021 untuk kabupaten Sintang adalah 38%, dalam rentang waktu dari 2018 sampai 2001 tim KPPS dalam menangani stunting di Sintang ini bekerja dengan cukup baik, termasuk dinas KB masuk didalam tim KPPS tersebut,tim KPPS itu adalah (konvergensi percepatan penurunan stunting)
“Kemuadian ditahun 2022 yang menjadi leading sektornya adalah dinas KB sampai pada saat ini, terkait dengan telah dikeluarkannya pilpres nomor 72 tahun 2001 tentang percepatan penurunan stunting di indonesia, dimana bapak presiden melalui pilpres telah memberikan amanah kepada Kepala BKBBN pusat (Setio Wardoyo) sebagai koordinator percepatan penurunan stunting di Indonesia, dengan demikian secara berjenjang dari pemerintah pusat, provinsi sampai ke tingkat kabupaten, dinas KB itu menjadi leading sektor pelaksanaan percepatan penurunan stunting di daerah masing-masing”
sebenarnya tugas kita tidak jauh berbeda dengan sebelumnya karena ada yang namanya sebutan intervensi spesifik dan intervensi sensitif, istilahnya ini hanya berganti kulitnya saja, berganti kulit dari kpps menjadi sekarang sebutkannya tpps atau TPGS, dalam struktur itu yang menjadi ketuanya itu adalah wakil bupati, kemudian wakil ketua Sekda dan Kepala Bapeda, dan ketua tim penggerak PKK kabupaten, serta yang menjadi sekretarisnya adalah Kepala Dinas keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dengan demikian, otomatis sekretariatnya berada di Dinas BKBBN.
peralihan dari Bappeda dengan Dinkes sudah secara sekretariat penanganannya, sudah di berada di dinas kami ini, kami di dinas ini menerima tugas ini sejak 2022, puji Tuhan, empat tahun berturut-turut mulai dari 2019, 2020, 2021 sampai 2002 kita mendapatkan predikat terbaik dalam pelaksanaan delapan aksi konvergensi, itu penilaian kinerja dari pada 8 aksi konvergensi yang dilaksanakan oleh TPPS, untuk tingkat provinsi memang kita masih di peringkat satu, sampai tahun 2002, dan berharap juga nanti di tahun 2023 ini janganlah prestasi kita menurun, itu Harapannya, untuk itu memang membutuhkan usaha dan kerja sama antar lintas sektor yang terlibat di dalam TPPS ini.
“secara angka,memang terjadi penurunan, dari hasil survei SSGI di tahun 2021 ,kita di kabupaten Sintang ini menjadi nomor 2 terburuk di Kalbar dengan angka 38% dibawah sedikit kubu raya yang angkanya menjapai 40%, sebenarnya terhadap survei ini kita memang rasanya tidak terima,tapi ini memang survei yang standar nasional yang sudah dilaksanakan,karena didalam hasil penimbangan di posyandu yang berdasar by name by address,ditahun 2022 kita hanya di angka 28%”. (Mr)