JAKARTA ( POST KOTA ) : Porwanas adalah program rutin PWI, setiap tiga tahun sekali. Jelas, itu program PWI. Bukan program perseorangan pengurus, apalagi program kubu HCB. Sebelum HCB Ketum, Porwanas sudah ditetapkan di Kalsel.
Saya berterima kasih kepada kawan-kawan anggota PWI yang ikut Porwanas, ikut bertanding dan bersilaturrahmi dengan riang gembira, ujar Zulmansyah saat di hubungi, Sabtu ( 24/8 ).
Bahkan, Hendri nekat melaksanakan Konfrensi Kerja Nasional (Konkernas) dan membuka Porwanas di Kalimantan Selatan. Padahal, hasil dari Konfrensi Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan pada 18-19 Agustus 2024 telah menetapkan Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum PWI sisa masa bakti 2023-2028.
Sekaligus berterima kasih kepada sebagian besar anggota PWI yang hadir di Porwanas yg memilih bersikap tidak hadir saat pembukaan karena HCB diberi panggung saat pembukaan Porwanas itu. Artinya, itu pembangkangan anggota PWI terhadap HCB yg bukan lagi sbg anggota PWI, kok masih merasa sebagai Ketum. Rasanya sudah di luar akal sehat. Masih merasa Ketum, padahal sudah dipecat Dewan Kehormatan PWI, jelasnya
Lanjut dia, Andai HCB tidak diberi panggung, maka pasti kawan-kawan anggota PWI lebih ramai hadir di pembukaan Porwanas. Lihat saja pembukaan Porwanas di Jawa Timur dan Jawa Barat, ribuan wartawan penuh sesak meramaikan. Faktor HCB diberi panggung itulah, yg membuat pembukaan Porwanas menjadi sepi.
Selain itu Zulmsyah mengatakan Soal Konkernas. Itu merupakan rapat program kerja dan evaluasi program kerja PWI. Di PD PRT PWI, Konkernas itu digelar minimal 1 kali dalam 1 periode kepengurusan. Sudah dilakukan pd 18 Februari 2024 lalu di Ancol Jakarta. Rasanya tidak begitu urgen menggelar Konkernas 2 kali dalam setahun. Apalagi terkesan dipaksakan dan mengambil kesempatan.
Konkernas di Banjarmasin menurut Saya tidak sah. Karena yang mengundang dan memimpin adalah HCB, yg bukan lagi anggota PWI. Karena tidak sah, maka semua hasilnya tidak berlaku untuk dilaksanakan, titupnya.(rls *).
