POSTKOTAPONTIANAK.COM
SANGGAU : Tak hanya sebagai Posko Pengalangan untuk Bantuan Korban Banjir Tim Gabungan Peduli Banjir Kabupaten Sanggau juga turut membagikan dan mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak banjir di 6 Kecamatan di kabupaten Sanggau.
Dimana terdiri Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sanggau bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan, Manggala agni, Pramuka Peduli Kwarcab Sanggau, Yudha Brama Jaya, Tagana, dan KPh, menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak banjir di Desa Penyalimau Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalbar. Jumat, (12/11/2021).
BACA JUGA
PSI Ikut Peduli Bantu Pemerintah, Putus Mata Rantai Covid 19 Dengan Memberikan Vaksinasi
Diduga Perusahaan Sawit RAP Caplok Lahan, Warga Segel Lokasi
Ketua PMI Sanggau Yohana Kusbariah Ontot, bahwa sampai hari ini, kondisi banjir yang melanda berapa Kabupaten di Wilayah Kalimantan Barat yang tidak kunjung surut dan memiliki kemungkinan untuk naik lebih tinggi.
“Banjir ini sudah lama hampir tiga minggu, kecenderungannya bertahan dan bahkan sepertinya akan naik”.
Ditambahkan Yohana Kusbariah Ontot, bantuan yang kita salurkan kepada warga yang terdampat banjir, kita dapatkan dari para donatur, terima kasih kepada para donatur yang sudah mau berbagi untuk warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sanggau.
“Selain menyalurkan bantuan kita juga meninjau lansung, tempat pengunsian dan warga yang terdampak banjir, semoga warga yang terdampak banjir tetap menjaga kesehatan dan semoga banjir segera surut supaya warga dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa, ujar Yohana Kusbariah Ontot.
Kades Penyalimau Fransiskus Darmiko menyampaikan bahwa yang terdampak banjir diwilayahnya sebanyak 81 rumah dengan 92 Kelapa Keluarga.
“Saya selaku Kades Penyalimau mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau, PMI Sanggau dan rekan-rekan yang tergabung dalam penyaluran bantuan ini, dan ini akan segera kita distribusikan kepada warga yang terdampak banjir di desa kita, tuturnya”.
Pada kesempatan ini Sekcam Kapuas Markus Tabah menyampaikan bahwa warga yang terdampak banjir tidak bisa mencari nafkah secara normal, oleh karena itu, maka disebut warga yang tetdampak banjir khususnya dipesisir pantai.
” Di Kecamatan Kapuas ada delapan desa yang warga yang terdampak banjir, dan delapan desa itu sudah disalurkan kurang lebih 32 ton beras, jadi semua sudah tersalurkan, artinya pemerintah sudah peduli, jadi jangan sampai berkembang isu bahwa pemerintah tidak hadir, tidak peduli. Oleh karena itu perangkat desa harus aktif, jika ada warga yang belum dapat bantuan kita mohon supaya perangkat desa cepat mendatanya dan mengajukan kepada pemerintah daerah, supaya warga yang betul-betul terdampak banjir segera diatasi, Tuturnya./*
KORNELIS