UNU Kalbar Galakkan Ketahanan Pangan dengan Pangan Lokal

 

POST KOTA || MEMPAWAH :

Dosen dan mahasiswa Program Studi Agribisnis dari Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar) kembali menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kali ini di Dusun Coklat Desa Wajok Hilir Kabupaten Mempawah, Rabu (27/12/2023).

Dalam kegiatan itu mereka mengajak warga menggalakkan pangan lokal agar tercipta ketahanan pangan.

Didik SP MP, Ketua Prodi Agribisnis bersama Ida Rustianti ME, Marisa Meiratania ME dan sejumlah mahasiswa melaksanakan PKM dengan tema “Menjaga Ketahanan Pangan Rumah Tangga Melalui Kearifan Pangan Lokal”. Pesertanya para ibu rumah tangga di Dusun Coklat.

Dalam presentasinya, Didik menekankan pentingnya pangan lokal. Dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 disebutkkan bahwa pangan yang dikonsumsi sesuai potensi kearifan setempat. Di sini pentingnya pangan lokal setempat untuk terus dikembangkan.

“Memilih produk pangan lokal mendukung kepedulian dan solidaritas terhadap petani lokal serta dapat menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan.

Kalimantan Barat kaya akan sumber pangan lokal seperti ubi kayu, jagung, dan pisang, yang perlu digali potensinya. Apabila ini terus dikembangkan, kita tidak akan kekurangan pangan,” jelas Didik.

Pria kelahiran Sambas ini melanjutkan, keberlanjutan lingkungan didukung oleh konsumsi dan olahan pangan lokal yang menghasilkan zat karbon lebih rendah. Kemudian, diversifikasi pangan sebagai kunci untuk mengembangkan penyediaan dan konsumsi berbagai komoditas pangan lokal.

“Untuk itu, kepada ibu-ibu kembangkan saja pangan kita yang sudah ada. Banyak menanam ubi-ubian, sayur-sayuran, dijamin kita tidak akan kekurangan pangan tanpa harus membeli,” ajak Didik.

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan respon positif dari peserta dan juga dukungan dari pemimpin setempat. Bandi, Ketua RT 03/03 Wajok Hilir, menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai konsumsi pangan lokal. Ini terutama di tengah tantangan musim tanam padi yang hanya terjadi sekali dalam setahun.

Di sela-sela sosialisasi itu, ada kejutan disajikan oleh Tim PKM, dihidangkan Bubur Paddas, makanan lokal khas Sambas. Disajikan sebagai contoh kreativitas dalam olahan pangan lokal.

Bubur Paddas menjadi simbol dari kekayaan pangan di Kalbar yang dapat dijadikan alternatif untuk ketahanan pangan dengan nutrisi yang memadai.

Program ini merupakan refleksi dari komitmen UNU Kalbar dalam mewujudkan kemandirian pangan serta memberdayakan kearifan lokal sebagai landasan utama pengembangan sektor agribisnis.

RJ.

 


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *