Wakil Ketua SMSI Kalbar Kecam Ajudan Rektor Untan Yang Lecehkan Profesi Wartawan

 

Ilustrasi
Ilustrasi

PONTIANAK, POSTKOTA – Sejumlah organisasi profesi wartawan yang bertugas di Kalimantan Barat menyesalkan sikap arogan yang dipertontonkan oknum ajudan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak terhadap sejumpah wartawan yang terjadi medio Desember 2023 lalu, yang melontarkan pernyataan kalau profesi wartawan kerjanya hanya meminta minta uang.

Komentar terhadap profesi wartawan tersebut mendapat perhatian keras dari berbagai organisasi kewartawanan, yang terbaru dari Udin Subar MR, Wakil Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalbar dan juga mantan Wakil Ketua PWI Kalbar.
“Saya mengecam keras atas pelecehan terhadap profesi wartawan,” ujarnya, Udin Subari MR, pada Sabtu (6/1/2024).

Dia menegaskan seluruh wartawan yang bertugas di Kalbar, dapat melaporkan permasalahan tersebut ke pihak yang berwajib.

Menurutnya, oknum ajudan Garuda Wiko, Rektor Untan Pontianak tersebut dianggap tidak layak dan tidak pantas menjadi ajudan, sehingga meminta pimpinan di lembaga pendidikan tinggi tersebut agar dapat memberikan sanksi tegas. “Ajudan seperti ini tidak pantas menjadi pengawal rektor, karena tak punya etika dan adab,” imbuhnya.

Pernyataan profesi wartawan sama yang kerjanya hanya minta uang, dinilai Udin Subar merupakan penghinaan besar. Karena banyak tokoh penting negeri ini, sukses merintis karir dari seorang wartawan ataupun jurnalis.

Sebagaimana diberitakan disejumlah media seorang oknum ajudan Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak bernama Hendri, menyebut kalau wartawan kerjanya hanya meminta uang saja. Itu diungkapkan Hendri, kepada sejumlah jurnalis saat menunggu Garuda Wiko, Rektor Untan guna melakukan sesi wawancara diruang tunggu Rektorat.

Sebelum kejadian tersebut sebenarnya para jurnalis telah membuat janji dengan Rektor Untan Garuda Wiko, untuk menghadap. Saat itu salah staf mengatakan Rektor sedang rapat dan diminta menunggu.

Namun tiba-tiba saja seorang ajudan bernama Hendri menghampiri wartawan yang menunggu Rektor untuk melakukan wawancara dan langsung marah-marah tak jelas. “Saya dan Bapak (Rektor) ini capek baru datang dari Jakarta . Kitak ni kerjenye minta duet jak,” ujar Syahrial , menirukan ucapan kasar Hendri. (kl)


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *