POST KOTA : Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan secara makro kinerja ekonomi Indonesia masih berdaya tahan walaupun ekonomi global dihadapkan pada situasi yang tidak pasti.
Indikator makro ditunjukkan pertumbahan ekonomi triwulan I-2024 tecatat 5,11% (y on y). “Capaian ekonomi ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumya sebesar 5,04% (y on y),” ujarnya ketika konferensi pers, Rabu (21/5/2024).
Sedangkan untuk Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan 1-2024 terjadi defisit US$ 6 miliar. “NPI kita mengalami defisit, transaksi berjalan juga mengalami defisit US$ 2,2 miliar atau sekitar 0,6% PDB. Namun posisi cadangan devisa Indonesia di akhir April 2024 masih tinggi yakni sebesar US$ 136,2 miliar,'” jelasnya
Sementara untuk inflasi lanjut Perry, pada bulan April 2024 tecatat mengalami penurunan dari 3,05% (y on y) pada Maret 2024 menjadi 3,00% (y on y). “Inflasi turun, karena sejumlah wilayah mengalami panen raya. Ini salah satu faktornya,” jelasnya.
T1M.