POST KOTA : Mempawah, Indonesia – Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kabupaten Mempawah untuk meresmikan jalan Pasir Panjang-Kedaung telah memberikan dampak positif yang dirasakan langsung oleh warga setempat, khususnya pengguna jalan.
Dalam acara peresmian tersebut, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Mempawah sekaligus Kepala Desa Wajok Hilir, Abdul Majid, S.Hut, menyampaikan harapannya agar ke depannya tidak ada lagi jalan yang berlubang atau rusak di poros kabupaten. Rabu ( 20/3/2024 ).
Ayah dan Anak Penggemar Diecast Berjuang untuk Tanda Tangan dari Menteri BUMN, Erick Thohir
Menurut Majid, infrastruktur yang baik merupakan kunci untuk percepatan pembangunan di daerah dan desa. Oleh karena itu, ia mengharapkan perhatian lebih dari pihak Kabupaten, Provinsi, dan Pusat untuk melakukan rehabilitasi jalan di Kabupaten Mempawah, yang banyak di antaranya mengalami kerusakan.
Dalam kunjungan yang sama, Presiden Jokowi dan rombongan juga sempat mampir untuk melaksanakan sholat ashar di Masjid Dhiyaul Iman, Desa Wajok Hilir. Kegiatan ini menunjukkan kepedulian presiden terhadap kegiatan keagamaan di tengah kesibukannya.
Hj. Erlina Hari Pertama Mendaftarkan Diri Sebagai Bakal Calon Bupati
Ketua APDESI berharap, dengan adanya kunjungan ini, akan ada perhatian khusus dari pemerintah pusat terhadap infrastruktur di Kabupaten Mempawah, sehingga dapat mendukung percepatan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kedes Wajok Hilir ini juga menekankan pentingnya pemeliharaan jalan yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa kondisi jalan tetap baik dan aman bagi pengguna. Dengan demikian, diharapkan tidak akan ada lagi keluhan tentang jalan berlubang atau rusak yang dapat menghambat mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Mempawah oleh Partai Demokrat Dibuka
Kunjungan presiden ini diharapkan menjadi titik balik dalam peningkatan infrastruktur di Kabupaten Mempawah dan sekitarnya, membawa kemajuan yang berarti bagi warga setempat, pungkasnya.
Udien Subarie.
Sengketa Tanah di Pedesaan: Antara SKT dan Sertifikat
