MEMPAWAH ( POST KOTA ) ; SMKN 1 Mempawah Hilir menjadi Sekolah Pusat Keunggulan yang mendukung tercapainya cita-cita pendidikan di Kabupaten Mempawah. Dalam upaya mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman, Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan ke-11 Kabupaten Mempawah, Usmadi, S.Pd, melakukan desiminasi budaya positif di sekolah tersebut.
Budaya positif menjadi dasar dalam membangun lingkungan tanpa penindasan, bullying, dan kekerasan. Seluruh warga sekolah berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Menurut Usmadi, budaya positif di sekolah dapat diterapkan melalui kesepakatan kelas, di mana aturan perilaku siswa ditetapkan bersama dan guru mengingatkan siswa tentang kesepakatan ini tanpa menggunakan hukuman, tetapi dengan membangkitkan motivasi intrinsik siswa.
“Kenyamanan dalam belajar akan menuntun siswa mencapai kemerdekaan belajar yang mengarah pada penguasaan profil pelajar Pancasila,” katanya.
Desiminasi budaya positif ini diikuti oleh 12 orang guru, termasuk Wakil Kepala Sekolah Endang Mujiarsih yang hadir mewakili kepala sekolah. Kegiatan berlangsung selama satu jam dan diisi dengan sesi tanya jawab. Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah efektivitas restitusi dalam penyelesaian masalah secara berkelanjutan. Namun, hal ini dijawab dengan mengaitkan pendidikan di sekolah dengan pengasuhan anak di rumah, di mana pembelajaran melalui pengulangan akan membuahkan hasil.
Endang Mujiarsih menyampaikan harapannya agar para guru dapat menerapkan materi desiminasi dalam kelas. Ia menekankan bahwa perubahan dimulai dari diri sendiri dan akan berkembang ketika diimplementasikan di seluruh ekosistem sekolah, termasuk penggunaan segitiga restitusi dalam menangani kasus siswa.
Dengan pelaksanaan budaya positif ini, diharapkan SMKN 1 Mempawah Hilir semakin menjadi sekolah yang nyaman, serta mampu menumbuhkan motivasi intrinsik bagi seluruh warganya.
Udin Subari.