Pontianak, ( POST KOTA ) : 18 September 2024 – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang melanda beberapa kabupaten di Kalimantan Barat pada 18 September 2024. Kejadian ekstrem ini mengakibatkan pohon tumbang di berbagai lokasi, termasuk di Kabupaten Kubu Raya.
Menurut analisis yang dilakukan oleh Muhammad Fahmi Ainir Rozaq, pakar iklim, kejadian ini disebabkan oleh sejumlah faktor dinamika atmosfer. Berdasarkan pantauan BMKG dan berbagai sumber lainnya, terdapat sejumlah fenomena iklim yang mendukung terjadinya cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
Analisis Dinamika Atmosfer Fenomena El-Nino dan IOD yang dalam kondisi netral tidak berdampak signifikan pada peningkatan konveksi di wilayah Kalimantan Barat. Namun, kondisi Anomali Suhu Permukaan Laut (SST) yang positif serta aktifnya fenomena MJO (Madden-Julian Oscillation) memicu terjadinya curah hujan tinggi. Selain itu, Anomali OLR negatif dan aktivitas sirkulasi confluence dari arah barat juga mendukung penambahan massa udara yang akhirnya berujung pada hujan lebat dan angin kencang.
Pantauan Citra Satelit Pantauan satelit pada 18 September 2024 pukul 00:00 dan 05:00 WIB menunjukkan adanya pertumbuhan awan dari arah barat yang bergerak menuju wilayah Kalimantan Barat. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan potensi curah hujan yang sejalan dengan kondisi atmosfer saat itu.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Mempawah, Luhur Tri Uji Prayitno, mengungkapkan bahwa kondisi ini merupakan dampak dari sirkulasi angin 850 mb yang memperkuat dinamika atmosfer di wilayah tersebut, sehingga memicu hujan lebat dan angin kencang yang menyebabkan bencana pohon tumbang di beberapa lokasi.
Dengan analisis ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di masa mendatang.
Abe Pers.