KUPANG —– Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H, M.H pimpin upacara pembukaan tradisi pembaretan Bintara Remaja Angkatan XVI direktorat samapta Polda NTT.
Upacara yang di gelar di lapangan utama polda NTT, Rabu (16/02/2022) ini dihadiri oleh wakapolda NTT Brigjen Pol Drs.Ama Kliment Dwikorjanto, M,Si, Irwasda Polda NTT kombes Pol. Zulkifli, S.S.TMK., S.H.,M.M, Dirsamapta Polda NTT Kombes Pol. Sudarmin, S.I.K., M.H dan para pejabat utama polda NTT.
Upacara pembukaan tradisi pembaretan ini ditandai dengan penyerahan bendera Merah Putih dan penyematan pita kepada dua orang perwakilan Bintara Remaja.
Selanjutnya para Bintara Remaja yang berjumlah 198 orang ini pun dilepas oleh Kapolda NTT dan Wakapolda NTT menuju Oesina, Desa Lifule, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang dengan melakukan Long March menempuh jarak 29 km.
Kegiatan ini sendiri akan dilaksanakan selama 3 hari dan akan diisi dengan berbagai kegiatan baik itu, ketrampilan maupun bakti sosial di sekitar lokasi dilaksanakannya pembaretan.
Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H menyampaikan bahwa, pelaksanaan kegiatan pembaretan merupakan tradisi dalam rangka memupuk jiwa korsa dan meningkatkan motivasi diri para Bintara Remaja.
“Pagi ini kita melaksanakan upacara pembaretan, ini merupakan tradisi dalam rangka memupuk jiwa korsa, kemudian meningkatkan motivasi. Banyak hal yang akan kita dapatkan dalam kegiatan ini yang sudah dijadwalkan dan waktunya hanya 3 hari saja”, jelas Jenderal Bintang Dua ini.
Oleh karena itu, Kapolda NTT meminta kepada para Bintara Remaja untuk menjalani kegiatan ini dengan iklas, tidak ada perasaan tertekan atau bahkan menganggap kegiatan ini sebagai hukuman tapi ini sebuah tradisi, awal dari langkah untuk memasuki penugasan di Polda Nusa Tenggara Timur.
“Dalam pelaksanaannya tentu sudah direncanakan keiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk saat ini dan masa depan”, ujar Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Selain itu, kata Kapolda NTT dalam melaksanakan kegiatan ini agar dilaksanakan dengan penuh disiplin, tanggung jawab dan ikuti perintah serta arahan dari masing-masing senior.
“Jangan meninggalakan temannya, Kalau ada temannya yang kesulitan, ada yang sakit, ada yang terhambat dalam pelaksanaan tugas selama perjalanan selama menuju lokasi, kemudian dari mulai pagi sampai malam agar saling membantu, mendukung dan saling bekerjasama”, pinta Kapolda NTT.
Kapolda Berharap keberadaan dan kebersamaan bisa terjalin sampai nanti pelaksanan tradisi pembaretan selesai, yang mana waktunya tidak akan lama hanya dua malam tiga hari.
“Saya berharap bahwa ini adalah kegiatan yang sifatnya reguler bukan sesuatu yang special, semua bisa melaksanakan ini mungkin kegiatannya lebih banyak kepada hal-hal yang sifatnya fisik, tapi tentunya diselingi dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah ketrampilan”, harap orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini.
“Selamat melaksanakan kegiatan pembaretan, laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan laksanakan dengan baik”, tandasnya.
Dance hunukh.