KUTAI KARTANEGARA, ( PKP ) – Polres Kutai Kartanegara (Kukar) bersama unsur terkait melaksanakan Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Kesiapan Penanganan Bencana Alam Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (16/11) pagi, bertempat di halaman Mapolres Kutai Kartanegara, Tenggarong.
Apel Gelar Pasukan yang dipimpin langsung Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Arwin Amrih Wientama ini diikuti personel dari unsur Polri, TNI, Satpol PP Kukar, BPBD Kukar, Dinas Perhubungan Kukar, PMI Kukar, dan Tagana.
BACAAN LAINNYA
Personil Satbrimob Polda Kalbar Terjun Lanngsung Mengevakuasi warga terdampak korban Banjir
Kasdam XII/Tpr Tinjau dan Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir di Sintang
Kadiskes Sanggau : Waspadai Penyakit Pasca Banjir
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kutai Kartanegara AKBP Arwin Amrih Wientama dalam sambutannya mengatakan, di tengah kerja keras penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19, tugas lain yang tidak dapat dikesampingkan adalah upaya penanggulangan bencana alam.
“Menurut data dari BNPB, bencana alam yang terjadi di wilayah Kaltim (Kalimantan Timur) selama tahun 2020 dan 2021 di dominasi oleh karhutla, banjir dan tanah longsor. Dari data tersebut, terdapat kenaikan pada jenis bencana alam banjir dan tanah longsor,” kata AKBP Arwin Amrih Wientama.
Lanjut AKBP Arwin mengatakan, Meningkatnya bencana alam tersebut diakibatkan oleh faktor curah hujan yang cukup tinggi sebagai dampak fenomena badai La Nina yang menurut BMKG diperkirakan akan terjadi sampai bulan Februari 2022 mendatang.
“La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya,” ungkapnya AKBP Arwin Amrih Wientama.
Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, Polres Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki tanggung jawab dalam penanggulangan bencana alam telah melaksanakan berbagai upaya dan langkah-langkah nyata.
“Diantaranya dengan meyiapsiagakan personel berikut sarana dan prasarana yang ada menjelang musim hujan, secara rutin melakukan monitoring atau mengontrol tinggi debit air dan terus meningkatkan sinergisitas dengan instasnsi dan stakeholder terkait, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir dan tanah longsor,” ucapnya AKBP Arwin Amrih Wientama.
Mengingat dampak buruk yang ditimbulkan bencana alam, katanya AKBP Arwin, maka pencegahan, penanggulangan dan penanganan bencana alam harus dilakukan dengan menggunakan prinsip dan cara yang tepat dan optimal.
“Serta dilakukan secara bersama-sama, yang melibatkan berbagai instansi, stakeholder dan segenap elemen masyarakat,” tutur Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Arwin Amrih Wientama. (Imam).