PENGERTIAN kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkikan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan Tubuh / Fisik
Kesehatan tubuh merupakan kesehatan yang dinilai dari kondisi fisik seseorang. Istiah kesehatan fisik berkaitan erat dengan masalah – masalah fisik seperti terbebas dari luka atau pun terbebas dari penyakit yang tampak (baik penyakit luar mau pun penyakit dalam).
Baca juga : Koramil Sejangkung Terapkan Langkah-langkah Protkes kepada PMI
Prajurit Yonzipur-3/YW Kembangkan Teknologi Beton Apung
Untuk bisa mendapatkan kesehatan fisik, manusia hanya perlu melakukan dua hal yaitu olah raga, menjaga pola makan, serta menjaga kesehatan mental. Aktivitas olah raga dapat membuat tubuh menjadi jauh lebih sehat dan kuat, sedangkan menjaga pola makan dapat menghindarkan tubuh dari berbagai macam penyakit yang mungkin timbul.
Kesehatan Mental / Jiwa
Kesehatan mental merupakan kesehatan yang dinilai dari kondisi jiwa atau pun mental seseorang. Istilah kesehatan mental sangat erat kaitannya dengan masalah stress dan masalah – masalah terkait pikiran lainnya.
Soal Maklumat Kapolri Larang Konten FPI di Medsos, FWJ Sependapat dengan Dewan Pers
Berbeda dengan kesehata fisik yang cenderung mudah untuk diraih / didapatkan, kesehatan mental cenderung lebih sulit untuk diraih. Mental yang sehat biasanya hanya bisa didapatkan oleh orang – orang yang memiliki kestabilan emosi, keseimbangan jiwa, serta tidak terlalu banyak memikirkan permasalahan. Untuk mendapatkan kestabilan dan keseimbangan jiwa dan emosi sendiri, manusia membutuhkan tubuh yang sehat dan juga hati yang bersih (bersih dari sifat dengki, sirik, dendam, dan berbagai sifat buruk lainnya).
Pemerintah Pastikan Stok Bahan Pokok untuk Natal & Tahun Baru Aman Terkendali
Oleh karena itu menjaga kesehatan mental sangatlah penting pada situasi saat ini
Melihat pengertian diatas sejak Pandemik Covid-19 yang melanda seluruh masyarakat dunia, berpengaruh terhadap perilaku kehidupan seluruh lapisan masyarakat khususnya Kesehatan mental masyarakat itu sendiri. Dampak yang luar biasa ini menciptakan tatanan baru pola kehidupan manusia di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kehidupan New Normal pun akan segera diterapkan di berbagai bidang, baik itu pemerintahan, pendidikan, ekonomi, bisnis, keagamaan juga layanan publik lainnya.
Maka dari itu saya memiliki berbagai alternatif optional memperhatikan segala aspek dalam masyarakat akan kegiatan yang sebaiknya kita lakukan, apalagi terkhusus guna menanggulangi masalah kesehatan mental kita. Di antaranya, mengikuti kegiatan daring lain selain kegiatan perkuliahan.
WHO menyebutkan, anak muda alias generasi milenial saat ini lebih rentan terkena gangguan mental. Terlebih, masa muda merupakan waktu di mana banyak perubahan dan penyesuain terjadi baik secara psiklogis, emosional, maupun finansial. Misalnya upaya untuk lulus mencari pekerjaan, atau mulai menyicil rumah.
Dengan memanfaatkan teknologi gadget untuk menyalurkan bakat atau mengikuti berbagai hal positif selain perkuliahan setidaknya akan merefreshing otak, namun gunakan sarana ini sebagai penyesuaian saja jangan menimbulkan kecanduan yang negatif.
Diharapkan entah dengan sharing secara daring bersama teman-teman atau pun mengakses hal-hal positif dapat meningkatkan ketenangan dan rasa senang bahkan termotifasi aktif melakukan banyak hal.
Dalam hal ini,kenapa kita tetap harus beraktivitas, karena dengan tetap beraktivitas ringan dan tentunya yang kita sukai dapat mengurangi risiko serangan gangguan mental.3 aktivitas bercengkrama dengan sanak saudara pun jangan terlalu dihindari, bahkan perlu adanya waktu bersama orang tua guna berbagi masalah atau pun suka duka bersama. Disamping itu berolahraga bahkan memanjakan badan dan pikiran juga menjadi sarana yang secara tidak langsung mengurangi tingkat depresi.
Pada intinya, kita perlu adaptasi akan adanya wabah ini, pola aktivitas baru atau pun sarana media digitalisasi yang kian merabak harus kita pahami dan sesuaikan. Namun, kita jangan sampai abai dengan kodrat kita sebagai manusia yang memiliki kecerdasan dan akal budi sehingga membedakan dari makhluk lain.
Dan khusunya dalam keluarga,
Keluarga mencemaskan dalam kehidupannya, dimasa pandemi ini banyak pertanyaan dalam dirinya, dari segi ekonomi dan berdampak pengaruh besar kepada Kesehatan mental baik sebagai orang tua bahkan sebagai anak itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu saya memiliki berbagai alternatif optional memperhatikan strategi pengelolaan kesehatan mental dalam keluarga di tengah wabah Covid-19. Di antaranya, sebagai berikut :
1. Sharing dengan anggota keluarga dan saling memberikan support satu dengan yang lainnya
2. Selalu menjaga kesehatan fisik seperti olahraga sesuai kondisi tubuh dan makan makanan bergizi
3. Hindari konflik antar anggota keluarga, karena saat ini, keluarga berperan penting.
4. Patuhi protokol yang di terapkan pemerintah ketika kita berada di luar rumah, karena ada keluarga yang harus kita jaga.
5. Selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar semua keluarga, saudara, maupun masyarakat diberikan keselamatan dan di jauhkan dari wabah ini.
Adapun cara sederhana menjaga kesehatan mental di tengah wabah Covid-19 yang mampu mengatasi kecemasan berlebihan, stres, depresi dan lain sebagainya yaitu self care. Self Care adalah perawatan untuk diri secara fisik maupun mental guna mendapatkan rasa damai dan nyaman.
Memelihara kesehatan mental dengan cara “self care” merupakan aktivitas yang dapat mengoptimalkan energi baik secara fisik maupun mental. Seperti diketahui self care dapat menambah produktivitas, kebahagiaan diri sendiri, dan lebih menghargai diri sendiri.
Adapun efek yang besar terhadap diri sendiri dari self care itu sendiri yakni, mampu mengatasi penyakit mental seperti stres, depresi, kecemasan berlebihan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu menjaga kesehatan mental sangatlah penting pada situasi saat ini, salah satunya menjaga komunikasi, memberikan support, melakukan aktivitas yang disukai individu masing masing sehingga dapat meminimalisir kecemasan, stres, maupun depresi. Oleh karena itu cara di atas merupakan langkah-langkah positif agar tetap menjaga kesehatan mental yang tidak sulit untuk di lakukan pada situasi saat ini.
Penulis : Tohiman
Mahasiswa Semester 5 Jurusan Pendidikan Agama Islam , Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hikmah Jakarta.