Politik Uang Kembali Marak, Caleg Tertangkap Mesra dengan Uang Rp 300 Ribu di Grup WhatsApp

 

Ilustrasi
Ilustrasi

MEMPAWAH – POST KOTA :
Politik uang kembali menjadi momok menakutkan dalam pesta demokrasi. Baru-baru ini, sebuah gambar yang memperlihatkan seorang calon legislatif (caleg) bersama dengan uang senilai Rp 300 ribu dan kartu nama beredar di salah satu grup WhatsApp.

Gambar tersebut sontak membuat geger para anggota grup. Aji ( 43 ), salah satu anggota grup, mengungkapkan kekesalannya atas praktik politik uang yang masih marak terjadi.


Dosen FT UPB Ajak Generasi Z Olah Sampah Plastik Jadi Peluang Usaha


 

“Kita jadi heran, anggota group sangat berani memosting gambar tersebut. Uang dan kartu nama si caleg terpampang jelas,” ungkap Aji Cs, yang mengaku warga Sui Nipah Kac. Jongkat Kab. Mempawah. Tadi malam, Senin ( 12/2/204 ).

Aji menambahkan, beredarnya gambar tersebut menimbulkan pertanyaan besar. Jika informasi dalam gambar tersebut tidak benar, caleg yang bersangkutan harus segera bertindak mencari pelakunya.

“Ini harus diusut tuntas. Jika tidak benar, caleg harus membersihkan namanya. Tapi, jika benar, ini jelas pelanggaran dan harus ditindak tegas,” tegasnya.

Ucap Aji, kita konfirmasi dengan caleg bersangkutan tadi malam, menurutnya itu tidak benar, itu permainan kelas teri. Seraya melihat HP saya serta minta nomor wa yang masukan Poto tersebut d grup, ucap Aji mengutip perkataan si caleg.

Masih menurut Aji, ada  yang memosting Poto caleg dengan uang 150 ribu dan kartu nama caleg untuk DPR RI.

Lebih parah lagi, ada juga anggota group wa  tersebut dengan satu Poto jadi tiga caleg yang terlihat kartu nama dan duit. Ini mestinya tak usah jadi mainan, imbuhnya.

Apalagi masuk di group Wa. Benarkah DPR RI kasih 150 ribu, jawab Marisa RI sama Provinsi tu bang 50 ribu, disana berapa bang kata Marisa balik bertanya ke saya, tutur Aji.

Anehnya, tadi malam masih ada Poto tersebut tapi pagi ini sudah dihapus. Kalau itu tidak benar mestinya masalahkan yang siapa yang masukan ke group tersebut, sambung Edi.


 

Direktur PT.Sultan Rafli Mandiri divonis Bebas PN Ketapang


 

Terkait masalah tersebut, Masitah ( 43 ) melihat digruop ada yang posting saya juga ikut masukan di group CMA dan sudah di ganti dengan group politik, kata Masitah yang di dampingi suaminya. Itu murni saya gurau, tidak maksud apa, kerena saya juga tak ngerti politik, jelasnya. Selasa ( 13/2/2024 ).

Seraya mengatakan bukan satu caleg yang di masukan ke group tersebut ada juga yang lain-lain, ucapnya singkat. Diakuinya bahwa gambar tersebut tadi pagi saya hapus, setelah di hubungi caleg yang bersangkutan,bebernya memelas.

Praktik politik uang merupakan sebuah pelanggaran yang dapat merusak demokrasi. Politik uang mencederai hak rakyat untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas.

Kasus ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi dan pihak terkait lainnya. Perlu dilakukan tindakan tegas untuk mencegah dan memberantas praktik politik uang agar demokrasi di Indonesia dapat berjalan dengan sehat dan adil.

( Team Red )


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *