DIA YANG KUSAYANG

 

Ilustrasi
Ilustrasi

By Iwan Wientania

Dia datang kala kusakit berundung cemas bercampur rindu.
Aku kurang yakin dapatkah menyambutnya dengan bahagia seperti dulu.

Namun dia tetap datang dengan langkah gemulai menghampiriku.
Bersama sekuntum bunga yang helai demi helai kelopaknya menyebarkan harapan kebahagian.
Aku cemas bercampur bahagia, masih kurang yakin dapat menyambut dengan memeluknya seperti dulu.

Wajahku,
mungkin piyas dengan detak jantung berdebar.
Namun kupaksa jua memeluknya.
Sementara dia berbisik memberi harapan agar aku yang renta dan penyakitan tetap semangat dan semangat.

Sehari, dua hari, tiga hari bersamanya sakit mendera lambungku.
Memacu do’a dalam setiap sujudku.
Agar dapat tegar bersamanya.

Alhamdulillah ternyata aku dapat bertahan.
Tak ada alasan mengabaikan kebaikannya.
Aku harus melalui hari-hari ini bersamanya dengan penuh harapan.
Aku sangat cinta padanya.
Sangat sayang padanya.
Tak inginkan dia cepat berlalu dari sisiku.
Terlebih pula di malam-malam sepuluh hari terakhir bersamanya.
Dengan berjuta bintang bergelayutan tidak hanya di langit tapi juga di hatiku.
Sementara angin sepoi-sepoi dari celah daun di ujung Maret yang menyisakan hujan.

Ya Rabb, aku tenggelam dalam syahdu berkahmu.
Ampunkanlah segala khilaf dan dosaku.
Akhirnya ketetapan-Mu jua memisahkan daku darinya…
Selamat berpisah Ramadhanku, aku ikhlas dengan kepergiamu semoga kita bertemu kembali dalam rinduku di tahun-tahun mendatang.

( Depok 9 April 2024 )


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *