Launching Simponi Rindu dan Gebyar Sumpah Pemuda 2021 Insan Sehaty di Musim Pandemi

JAKARTA, ( PKP ) – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2021, Sutradara Roy Wijaya melakukan peluncuran album di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (30/10/2021).

Turut hadir dalam acara peluncuran album berjudul “Simphony Rindu”, Kepada Dinas Pariwisata DKI yang diwakilkan Kasudin Parekraf Jakarta Selatan, serta jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Selain peluncuran album, turut pula diadakan rangkaian giat Gebyar Sumpah Pemuda dengan menampilkan ragam kebudayaan, baik lagu, musik dan tari-tarian dari para remaja hingga anak-anak dengan penampilan yang membuat decak kagum hadirin dan undangan di Hall Usmar Ismail, ditambah hiasan panggung berlatar warna-warni lampu sorot menambah semarak suasana.

 

BACA JUGA

Pitut : Saya Maju Kembali Di Pilkades Sui. Raya Karena Dorongan Masyarakat

Kapolresta Tangerang Beri ‘Vitamin Hati’ untuk Anggota

Tiga Pelaku Pembobol ATM di Jalan M. Sohor Berhasil di Amankan Sat Reskrim Polresta Pontianak

 

Album perdana yang menceritakan pengalaman hidup, dan percintaan yang tertuang dalam enam lagu dengan lagu andalannya berjudul ‘Istana Hati’,
Roy Wijaya menjelaskan, proses pembuatan album mengutamakan penguatan bathin dan rasa.

”Ada enam judul lagu dalam album tersebut, yaitu, Ruang Rindu, Duri Cinta, Istana Hati, Goresan Rindu, Yang Terindah, dan Menunggu Senja,” kata Roy Wijaya kepada awak media.

Keenam lagu dalam album ini kata Roy merupakan rangkaian cerita yang saling berkaitan.
“Album Simphony Rindu akan beredar di masyarakat setelah saya rampung menggarap seluruh video klipnya,” ungkap Roy Wijaya.

Sementara itu, Kasudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Selatan, Rusdianto mengapresiasi pelaksanaan acara kesenian budaya yang diprakarsai oleh Sehaty Entertainment. Rusdianto berharap hal tersebut bisa menggairahkan kembali geliat kebudayaan di Ibukota oleh para generasi muda walau kondisinya masih tetap ada batasan akibat pandemi.

“Kami berharap hal tersebut bisa membuat generasi muda pelaku seni semakin mencintai bangsa dan negara, terutama dapat kembali membangkitkan ekonomi kreatif,” tutup Rusdianto. (Red/Imam)


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *