Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah resmi mengumumkan penetapan hari raya Idulfitri 1445 Hijriah pada tanggal 10 April 2024, mendahului pengumuman yang biasanya dilakukan oleh pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) melalui sidang Isbat. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menjelaskan bahwa keputusan ini bukan bermaksud mendahului atau mengesampingkan pihak lain, melainkan berdasarkan metode perhitungan yang mereka gunakan.
Dalam pengumuman yang disiarkan melalui video di kanal YouTube Muhammadiyah Channel, Haedar Nashir menegaskan bahwa penerapan metode hisab hakiki wujudul hilal adalah praktek yang normal dalam menetapkan tanggal penting keagamaan, termasuk Idulfitri. Muhammadiyah, yang juga mengeluarkan kalender Hijriah dan Masehi sendiri, menekankan pentingnya toleransi, saling menghargai, dan menghormati perbedaan dalam menetapkan tanggal-tanggal keagamaan.
Lebih lanjut, Haedar Nashir menyampaikan dorongan Muhammadiyah terhadap realisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), bertujuan untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam penanggalan hari besar keagamaan, menghindari perbedaan dan perpecahan. Visi ini diharapkan membawa keseragaman seperti kalender Masehi, memudahkan umat Islam global dalam menentukan tanggal-tanggal penting secara bersama.
Pengumuman ini terjadi sebelum pemerintah dan PBNU yang dijadwalkan menggelar sidang Isbat pada 9 April 2024 untuk penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah. Dengan langkah Muhammadiyah ini, diharapkan dapat memberikan contoh tentang pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan metode dalam menentukan hari raya keagamaan di tengah-tengah umat Islam.
Penulis : R. Purnama
