SAMBAS – Setelah mangkrak pada pelaksanaan tahun 2023, kini proyek pengaman pantai penjajap lanjutan kembali dianggar ditahun 2024.
Meski berbeda pelaksan, namun fakta dilapangan terlihat sama saja, sejumlah kubus beton terlihat retak bahkan pecah akibat kualitas yg rendah (Low Quality) klasifikasi mutu hinggga keamanan dan keselamatan kerja (K3) yg tak diterapkan oleh pelaksana.
Saat dikonfirmasi, Habib yg mengaku pelaksana dalam kegiatan itu mengatakan bahwa sejumlah kubus yg rusak adalah sisa kegiatan tahun lalu.
“itu kegiatan tahun lalu bg, kalau yg kita kerjakan sesuai dengan spesifikasi,” tuturnya.
Namun, fakta dilapangan kubus yg terlihat rusak itu cetakan ditahun 2024 alias kubus baru yg diduga tak sesuai klasifikasi.
Dilain waktu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) tak memberikan tanggapan apapun sementara dalam aplikasi whatsapp terlihat online.
Hal ini menimbulkan harpan masyarakat untuk dilakukan audit secara fisik pada pembangunan tersebut tidak hanya administrasi.
HN.