PERANG TANPA NORMA

Perang model Zionis Israel adalah perang tanpa nilai tanpa moral tanpa norma.
Perang hanyalah ambisi kekuasaan dan pemuas nafsu angkara murka semata.

Dulu, Abu Bakar Sidik radhiallahu anhu menasihati pasukannya yang menuju medan perang :
” Jangan bunuh wanita, anak-anak dan ternak.
Kalau kalian nanti menjumpai rahib atau pendeta bersama jama’ahnya di rumah ibadah, jangan ganggu mereka ”

Tapi sekarang, siapa saja dibunuh, siapa saja dibantai, apa saja dihancurkan.
Perang telah kehilangan kesatriaan dan kejantanannya.

Perang menggunakan rudal pemusnah masal yang lahir dari angkara murka, penjajahan, penindasan, kekuasaan, kemarahan tanpa norma, tanpa etika tanpa Tuhan.

Dalam jiwa dan pikiran sedadu hanya ada : Bunuh ! Bantai ! Hancurkan !!!
Kalau pasukan Islam di masa lalu berperang tanpa Tuhan seperti Zionis dan para begundalnya sekarang tentulah tak ada lagi satupun gereja berdiri pada hari ini di wilayah Timur Tengah atau Eropa yang pernah mereka lewati.

Ketika Konstantinopel ditaklukan, banyak umat Kristen menjadikan gereja Aya Sophia sebagai tempat perlindungan terakhir.
Dan tatkala seorang serdadu muslim mengampak pilar gereja tersebut, mereka menggigil ketakutan.
Namun tak lama kemudian Sultan Muhammad Al Fatih tiba di gereja tersebut lalu menghentikan perbuatan serdadu itu.

Melihat itu umat Kristen bersujud di lantai gereja.
Sultan lantas berkata kepada para pasteur dan pemuka Kristen beserta umatnya, bahwa mereka tak usah merasa takut, karena semua aman dalam perlindungan Sultan.
Peristiwa seperti itu menjadi sulit terbayangkan dewasa ini ketika perang tuhannya hawa nafsu.

( Iwan Hasanul Akmal )


Write a Reply or Comment