KADIN Kalbar Akan Surati Kementerian ESDM, Persoalan Izin Tambang

Kadin Kalbar

POST KOTA ( PONTIANAK ) – Menyikapi persoalan perizinan tambang batu yang terjadi di Kalbar ini, yang sebagian masih ada di Kementerian ESDM, M. Rabuansyah Koordinator WKU Bid. ESDM dan Migas KADIN KALBAR menyampaikan bahwa untuk itu pihaknya akan menyurati KADIN Indonesia agar KADIN menyurati Kementerian ESDM, terkait permasalahan-permasalahan tambang yang ada di Kalbar ini.
“Kita dari KADIN Kalbar akan membuat surat ke KADIN INDONESIA, agar KADIN menyampaikan surat ke Kementerian ESDM, terkait permasalahan Izin tambang. Kita juga ada menerima apa yang menjadi keluhan teman-teman penambang batu, untuk itu kita akan bantu mencari solusinya. Kita juga selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Kantor ESDM.” Demikian disampaikan M. Rabuansyah dalam wawancaranya dengan media ini selepas pelantikan DPW ATBI Kalbar 25/2 di Gedung Konferensi UNTAN Pontianak.

Rabuansyah memastikan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menemukan solusinya, “Alhamdulillah dalam waktu dekat ini kita akan bisa menemukan solusinya, sehingga kedepannya mudah-mudahan Kalbar tidak kekurangan material batu lagi.” Harapnya.

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan bahwa pihaknya juga perlu dukungan pihak media, “Kita juga perlu dukungan teman-teman wartawan dan pengusaha, supaya solusi persoalan ini cepat kita temukan.” Jelasnya.

Hal lain disampaikan Ketua ATBI Kalbar Arman, terkait pemberitaan di media massa tentang kelangkaan batu di Kalbar yang cukup heboh beberapa waktu lalu. Menurut Arman hal itu terjadi karena beberapa hal, yang pertama Karena Perpres tentang perizinan tambang batu yang dikembalikan ke Daerah, hanya sebagian saja, sebagian masih di Kementerian, “Jadi kita kesulitan mengurus izin, karena masih masa transisi, sebagian masih di Kementerian.” Jelasnya.

Penyebab yang kedua, karena terjadinya kelangkaan bahan peledak, hal ini merupakan efek dari perang Rusia – Ukraina. Karena mereka yang memproduksi bahan dasar peledak.

Diceritakan Arman, untuk memenuhi kebutuhan akan bahan peledak, pihaknya melakukan alih guna, “Ada Perusahaan – perusahaan yang punya bahan peledak tapi tidak bergerak di bidang batuan, kita pakai dengan cara membuat alih guna.” Jelas Arman.(kun)


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *