POST KOTA || PONTIANAK : Ketua Investigasi LIRA Kalbar Totas
minta agar kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang menyeret nama Sekda Pemkot Pontianak Drs Mulyadi agar diusut sampai tuntas
Penegasan ini disampaikan Totas kepada awak media Kamis (11/05/23) ketika dimintai tanggapannya atas viralnya kasus dugaan korupsi proyek IPAL Pontianak menyusul diperiksanya Sekda Mulyadi sebagai saksi oleh pihak Kejaksaan Negeri Pontianak baru baru ini.
Kepada pihak Kejaksaan Negeri, Totas tegaskan, jangan takut menaikan status terperiksa menjadi tersangka bila ada bukti keterlibatannya. “Intinya jangan pandang bulu dalam pemeriksaannya”, pinta Totas.
Sebagaimana diketahui setelah mantan Kadis Lingkungan Hidup Tinorma Butar Butar yang ditetapkan sebagai tersangka. Kini Sekda Kota Pontianak, Mulyadi yang dipanggil dan diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Pontianak, Kamis 4 Mei 2023.
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap kejaksaan negeri Pontianak tersebut yakni terkait dengan penyusunan anggaran hingga sampai proses penganggaran terkait dengan proyek IPAL tersebut, lantaran Sekda Kota Pontianak merupakan Ketua Tim Anggaran Pemerindah Daerah (TAPD).
Totas menyayangkan sikap sekda yang lari lewat pintu samping ruangannya saat mau di konfirmasi awak media. “Masa seorang pejabat publik figur begitu tingkah polanya. Warganya mau menemuinya malah menghindar”, ungkapnya.
Dari sumber media ini di Kejari Pontianak diketahui kurang lebih sekitar tiga jam Sekda Kota Pontianak Mulyadi dilakukan pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Pontianak sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi yang menyeret mantan Kadis LH Pontianak.
Awak media kemudian mencoba untuk konfrmasi sekdanya di kantor ” Bapak masih rapat”.kata Staf nya selang 2 jam awak media menunggu nya.
Namun saat hendak dikonfirmasi terkait pemeriksaannya, Mulyadi terlihat mencoba menghindari awak media dengan lari lewat pintu belakang ruangan kantor nya perlahan-lahan. Namun, saat langkahnya diketahui awak media, Mulyadi langsung lari terbirit-birit. Upaya Mulyadi untuk menghindar justru semakin menarik antusias wartawan.
“Ketakutan menerima wartawan justru menjadi pertanyaan besar ada apa. Apakah Sekda ikut bermain dalam proyek IPAL ini. Atau apakah ada aliran dana hasil dugaan korupsi ini ke rekening yang bersangkutan ???”, tanya Totas.
Pertanyaan ini harus dijawab oleh pihak kejari Pontianak. ” Biar terang benderang kasusnya, kalau dia benar kenapa risih” , ungkap Totas lagi./
Zainul