Kota Pontianak Semakin Sempit, Solusinya Kengembangkan Kota Satelit

 

POST KOTA | PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai perlunya pengembangan kawasan-kawasan baru di wilayah Kota Pontianak.

Kawasan-kawasan baru ini diharapkan mampu menunjang pengembangan kota yang kian padat.

Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Kota Pontianak terus berkembang seiring bertambahnya jumlah penduduk yang sudah mencapai 673.400 jiwa.

Betapa tidak, setiap tahun pertambahan penduduk di Pontianak rerata 1,7 persen. Sehingga kota yang luasnya 118,4 meter persegi ini sekarang sudah terasa sempit.

Bahkan, kata Edi, hampir tidak ada lahan kosong dengan bentangan yang luas di wilayah Kota Pontianak, terkecuali di Pontianak Selatan dan Utara.

“Perlu adanya pengembangan kawasan-kawasan baru sehingga kepadatan penduduk tidak menumpuk di satu kawasan,” ujarnya kepada jemaah Salat Isya dan Tarawih Masjid Islamiyah Jalan Imam Bonjol pada rangkaian Safari Ramadan. Selasa, 28 Maret 2023 malam.

Selain itu, lanjut Edi, dengan pertumbuhan penduduk yang kian pesat, tentu menimbulkan permasalahan-permasalahan perkotaan, misalnya produksi sampah yang makin meningkat, limbah kian bertambah, kebutuhan air bersih juga meningkat dan permasalahan perkotaan.

“Tentunya ini menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang harus dituntaskan sehingga memberikan kenyamanan bagi warga maupun lingkungan,” sebutnya.


SERIKAT MEDIA SIBER INDONESIA ( S M S I ) PROVINSI KALIMANTAN BARAT



 

Demikian pula dengan meningkatnya volume kendaraan bermotor yang melintasi jalan-jalan ibukota Provinsi Kalbar ini juga menjadi perhatian Pemkot Pontianak untuk diatasi.

Ia berharap nantinya apabila pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I selesai dikerjakan dan sudah bisa difungsikan, kemacetan yang terjadi terutama di Pontianak Selatan dan Timur bisa teratasi.

“Kehadiran Duplikasi Jembatan Kapuas I menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan antara kedua wilayah itu,” kata Edi.

Hal yang sama disampaikan Ketua APINDO Kalimantan Barat, Andreas Acui Sumanjaya via WhatsApp kepada media ini, agar Kota Pontianak layak sebagai kota hunian, Kota Pontianak perlu mengembangkan diri sehingga layak untuk menjadi tempat Hunian sebagaimana nama Ibu Kota Provinsi Kalbar yang disematkan padanya.

Salah satu solusinya menurut Acui yaitu dengan mengembangkan Kota satelit yang dirancang dengan menghadirkan semua aspek pendukung untuk dinamika kehidupan.

Selain Wilayah Pontianak Timur dan Utara hampir semua perbatasan wilayah Kota Pontianak masih tersedia lahan luas untuk di kembangkan, jelasnya.

“Yang diperlukan adalah kebijakan Pimpinan Kota Pontianak bersama Kabupaten terdekat serta DPRD Kota Pontianak dan Kabupaten Bersangkutan untuk menghasilkan sebuah keputusan hukum untuk mengembangkan sebuah kota satelit yang lengkap dengan segala sarana dan prasarana didalamnya termasuk entitas usaha untuk memajukan ekonomi dalam ekosistem Kota Satelit tersebut.” Ungkapnya.

Jadi dalam kota satelit itu, semua aspek kebutuhan hidup tersedia, sehingga pergerakan antar wilayah secara rutin oleh penduduk dapat diminimalisir.

Saat ini Kota Pontianak kan jadi dilema karena fasilitas pendidikan, kesehatan, kantor pelayanan publik serta hiburan ada di pusat kota, sehingga Setiap hari selalu terjadi kemacetan pada saat terjadi pergerakan penduduk saat pergi dan pulangnya.

“Saya melihat banyak perusahaan Property lokal bisa mewujudkan kehadiran Kota Satelit ini, contohnya kita bisa lihat adanya Perumahan Teratai 1, 2, 3 serta Perumahan Lavender, Mega Lavender dan Lavender Hill di bawah kepemimpinan Pak Khai Hie ternyata bisa menghasilkan banyak lokasi layak Huni di Pontianak Timur dan sekitarnya.”

Kedepannya perusahaan semacam inilah yang bisa berperan dalam pembangunan kota satelit dimasa mendatang, jelasnya.

Kehadiran Kota Satelit yang lengkap dengan berbagai fasilitasnya akan mampu memacu pertumbuhan ekonomi dalam Wilayah tersebut dan juga berdampak positif bagi Kota Pontianak dan Kabupaten sekitarnya.

Kita ambil contoh Jababeka yang di Kembangkan oleh Pak Daramono, ternyata menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berdampak pada pertumbuh.

Kun


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *