Modifikasi Senjata Berat, Prajurit Yonarmed 4/105 GS

POSTKOTAPONTIANAK.COM

BANDUNG :  Batalyon Artileri Medan 4/105 Gerak Sendiri adalah Satuan Bantuan Tempur yang dimiliki Kodam III/Siliwangi dengan tugas pokok memberikan bantuan tembakan secara cepat, tepat, dan terus menerus kepada satuan Manuver guna menetralisir dan menghancurkan musuh yang menghambat gerak maju satuan Manuver.

Komandan STTAL Secara Resmi Membuka Masa Orientasi Mahasiswa (MOM) STTAL

Batalyon Artileri Medan 4/105 GS bermarkas di Jalan Gatot Subroto Cimahi, Jawa Barat ini memiliki alutsista yang cukup lengkap, bahkan Satuan tersebut juga sudah memiliki Meriam 155 mm GS M109A4-BE Howitzer dari Belgia, yang merupakan pembaharuan dari meriam M109A2 buatan Amerika Serikat.

Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Ir. Supartono, M.M., CIQar. Narasumber Kuliah Umum di Kampus STTAL

Selain itu, Yon Armed 4/105 GS memiliki 18 pucuk Meriam Canon dan dua Command Post atau kendaraan untuk unsur-unsur Komandan. Saat ini ada Meriam 105 GS, itu buatan Perancis chasisnya, untuk atasnya buatan Belanda. Sedangkan untuk kendaraan tempurnya, satuan tersebut telah memiliki Tank jenis AMX MK61 Howitzer 105 mm.

Usut Dugaan Penyimpangan Proyek Embung di Bangun Sejak 2014 Telan Dana Milyaran Rupiah, Menurut Warga Tidak Sesuai Harapan

Meskipun alutsista sudah di Modernisasi, satuan Yonarmed 4/105 GS melakukan modifikasi rangkaian mesin Meriam Howitzer 105 GS yang telah dimilikinya. Inovasi Prajurit Yonarmed 4/105 GS yakni memodifikasi rangkaian mesin pada Meriam Howitzer 105 GS. Pertimbangannya, selain Kondisi alutsista Meriam tersebut usianya sudah cukup tua dan terdapatnya pada alutsista Meriam Howitzer 105 GS yang sudah tidak bisa beroperasional, dikarenakan suku cadang yang tidak lagi di produksi oleh pabrikan.

Bupati Mempawah Akan Tindak Tegas Jika 8 Desa Dalam Pengawasan APIP Masih Berbuat Masalah

Menyikapi hal itu, Prajurit Yonarmed 4/105 GS melakukan modifikasi sistim Ram Busi, Karburator, Zenith, Pompa Mekanik, dan Pompa Air yang dirubah dan diganti sistimnya sehingga bisa memulihkan dan menghidupkan kembali proses kerja pada mesin meriam tersebut serta bisa dioperasionalkan kembali. Alhasil dari inovasi teknologi yang di lakukan prajurit Yonarmed 4/105 GS meiliki keunggulan hingga menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar dari tenaga mesin sebelumnya.

Hasil karya inovasi yang di lakukan oleh Prajurit Yonarmed 4/105 GS tak sia-sia, apresiasi pun bermunculan termasuk dari Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Kasdam III/Slw Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo, S.I.P.

Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto berharap, inovasi/kreasi Prajurit Yonarmed 4/105 GS ini, jangan berhenti sampai di situ, namun lakukan terus menerus untuk dikembangkan, agar dapat berbuat sesuatu hal yang dapat menunjang tugas pokok satuan dan sekaligus juga bisa menginspirasi prajurit lainnya, ujarnya.

Selain memodifikasi Meriam Howitzher 105 GS tersebut, Prajurit Batalyon Armed 4/105 GS juga membuat karya seni kerajinan tangan yaitu pembuatan miniatur Alutsista Meriam Armed, yaitu meriam Howitzer M109A4 BE dan Meriam Howitzer 105 GS, dimana kerajinan tersebut dibuat semirip-miripnya dengan Alutsista yang sesungguhnya dan miniatur ini dapat digunakan sebagai Cinderamata kemudian juga dapat menjadi hiasan atau pajangan di ruangan rumah. (Sumbe : Pendam III/Siliwangi).

Publish : Udin Subari PKP.


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *