Sigit Normagiat (kanan) bersama Mahfud Sekretaris Desa Sungai Deras
POST KOTA || PONTIANAK : Dosen Fakultas Pertanian Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat (UNU Kalbar) mengembangkan Silvoapifisheries di Desa Sungai Deras Kabupaten Kubu Raya. Silvoapifisheries sendiri adalah integrasi bidang kehutanan, budidaya lebah dan perikanan.
“Kita mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui program Pengabdian Masyarakat Pemula tahun 2023. Dengan dana ini kita kembangkan Silvoapifisheries di Desa Sungai Deras,” kata Dekan Fakultas Pertanian UNU Kalbar, Sigit Normagiat di kampusnya, Senin (30/10/2023).
Dijelaskan Sigit, pengembangan Silvoapifisheries pertama kali dilakukan. Ia bersama dua rekan sesama dosen, yakni Dahlia Wulan Sari dan Syarif Muhammad Syaifudin.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan ekowisata pendidikan di sekitar Hutan Lindung Gunung Ambawang-Pemancing Kubu Raya. Pengembangan akan memberikan nilai ekonomis, ekologis serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas,” harap Sigit.
Revegetasi pada lahan terbuka di kawasan itu akan dilakukan mitigasi dampak kerusakan lahan. Kemudian, meningkatkan daya tarik kawasan sebagai destinasi wisata dan riset. Selain itu, akan memberikan alternatif pendapatan tambahan berupa budidaya lebah kelulut menggunakan pola Silvoapifisheries,” papar alumni Universitas Gadjah Mada ini.
Sigit menambahkan, rangkaian kegiatan dalam PKM ini meliputi pengembangan koloni lebah kelulut, penanaman pohon sebagai penyedia makanan bagi lebah kelulut serta pelatihan yang akan mendukung kegiatan usaha silvoapifisheries di sekitar hutan lindung itu.
Sementara itu, Mahfud ME, Sekretaris Desa Sungai Deras mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh rekan-rekan dari Fakultas Pertanian UNU Kalbar. Terkait budidaya kelulut selama ini sudah mulai masyarakat kembangkan. Namun, masih secara individu atau perkeluarga.
“Dengan adanya kegiatan PKM dari UNU Kalbar, kami mendukung tidak hanya dikembangkan individu tapi juga secara komunal melalui Bumdes. Harapan kita madu kelulut dapat menjadi salah satu komoditas unggulan untuk desa kami,” harap Mahfud. *