Jakarta (POST KOTA) – Anggaran Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dipangkas hingga 50 persen pada tahun 2025.
Hal inilah yang membuat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku keberatan terkait kenaikan target investasi yang dipatok tahun 2025. “Investasi ditarget sebesar Rp 1.850 triliun pada tahun 2025, atau naik dari tahun ini yang hanya Rp 1.650 triliun. namun, anggaran yang didapat Kementerian Investasi/BKPM di 2024 sebesar Rp 1,22 triliun malah turun menjadi Rp 681 miliar pada tahun depan,” ujarnya saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (11/6/2024)
Akibat pemangkasan anggaran hingga 50 persen itu yang membuat dirinya bingung.
“Ini yang buat saya bingung. Saya minta kepada pimpinan panggil Menteri Keuangan dan Menteri Bappenas menjelaskan ini. Karena sejak kecil saya berdagang, jadi pengusaha dan ketua umum HIPMI. Tidak pernah menemukan teori ini. Mestinya tanggungjawab dinaikan dibarengi dengan anggaran,” kata dia
Pendapat Bahli basis anggaran tahun depan tak sejalan dengan target yang dipatok tinggi. Oleh karenanya, ia meminta koreksi terkait target investasi yang tertuang di Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) di Kementerian Investasi tersebut.
“Jadi saya sarankan revisi saja RKP-nya dari Rp 1800 triliun menjadi Rp 800 triliun karena itu rasionalisasi yang saya buat dengan tim saya,” ucap dia.
Alasannya dirinya tidak mau staf di Kementerian Investasi menjadi kambing hitam di kemudian hari, karena capaian target investasi tidak terpenuhi.
“Saya tidak mau staf saya menjadi kambing hitam ketika investasi tidak mencapai target. Dan saya akan berakhir pada Oktober nanti tidak ingin meninggalkan legasi yang kurang bagus untuk tim saya,” tegas Bahlil.
T1M PKP.