Mempawah – Komandan Kodim 1201/ Mph, Letkol Inf Dwi Agung Prihanto hadiri Rapat koordinasi Forkopimda dengan tokoh Agama dalam mengantisipasi kewaspadaan dini Daerah, di ruang Balairung Setia Kantor Bupati Mempawah, Jln Daeng Manambon, Kelurahan Tengah, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Senin (13/09/2021).
Dalam rangka mengantisipasi kewaspadaan dini situasi dan perkambangan Konflek yang terjadi di Kabupaten Sintang berkaitan dengan Jemaah Ahmadiyah, di larang oleh majelis ulama karena ajarannya menyimpang dari Al Qur’an dan Sunnah juga terdapat penistaan terhadap agama Islam.
Komandan Kodim 1201/Mph mengatakan, seterimanya surat dari DPD MUI Kabupaten Mempawah yang berisi tentang pernyataan sikap adanya tindakan kejadian terhadap Jamaah Ahmadiyah di Kabupaten Sintang beberapa waktu lalu.
“Menyikapi kejadian di Kabupaten Sintang kita harus tetap mewaspadai karena ini terkait dengan doktrin-doktrin yang berhubungan dengan nasionalisme dan keyakinan bisa menjadi ancaman atau bahaya latin untuk stabilitas keamanan negara.
Ia juga mengapresiasi dangan adanya rapat koordinasi forkopimda bersama tokoh agama dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga bisa menyikapi hal ini dengan baik, serta menyerahkan semuanya kepada hukum.
“Sehingga semuanya bisa berjalan dengan kondusif dan terjaganya keamanan serta ketertiban di wilayah khususnya di kabupaten Mempawah, setiap ada kejadian seperti ini dengan adanya temu cepat dan lapor cepat kepada siapa pun untuk mengantisipasi menimbulkan sebuah ancaman atau pun menemukan sebuah konflik ataupun hal-hal yang lain yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di wilayah,” imbau Dandim.
Sementara itu Bupati Mempawah Erlina mengatakan, kejadian perusakan masjid milik jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Sintang, pada rapat koordinasi hari ini bertujuan untuk mengantisipasi kewaspadaan dini dalam menyikapi kondisi dan situasi khususnya di Kabupaten Mempawah.
“Adanya tindakan merusak rumah ibadah jemaah Ahmadiyah oleh karna itu kita berharap kejadian kekerasan dan main hakim sendiri tidak terjadi di daerah kita,” ujarnya.
Lanjut Bupati, perkembangan jemaah ahmadiyah di Kabupaten mempawah, bisa dikatakan tidak ada, akan tetap tidak boleh lengah peristiwa yang menjurus kepada sara ini berbagai cara dapat di ciptakan oleh mereka untuk menimbulkan konflik di daerah.
“Saya berharap kepada lapisan masyarakat dapat membantu pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat dalam kita menciptakan situasi aman dan kondusif,” tutupnya./BU.