Keren’ Komunitas Warga Gunung Kidul Manfaatkan Lahan Tidur Jadi Lahan Pertanian di Tengah Kota

 

Wisata

Kota Depok — POST KOTA || Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) dan Komunitas Warga Gunung Kidul, merupakan komunitas yang konsen dengan lingkungan hidup, kebersihan, penghijauan dan penataan kota. Selain itu, K3D adalah sebuah wadah bagi masyarakat Kota Depok yang berperan serta secara aktif dalam menata kotanya.

“Jadi, berawal dari keprihatinan terhadap kondisi di sepanjang kawasan Jalan Raya Juanda, yang merupakan akses utama penghubung Jalan Raya Bogor ke Jalan Margonda Depok, Jawa Barat,
sebelumnya, kawasan tersebut dikenal dengan angka kriminalitas yang tinggi (diantaranya, marak adanya peredaran narkoba, miras, prostitusi, pembunuhan dan pembegalan),” ujar Pendiri dan Pembina K 3D, Sungkowo Pudjodinomo atau yang akrab disapa Pakde Bowo, di dampingi Sekdakot, Supian Suri, Sabtu (18/11/2023), saat Grand Launching Urban Farming Food Estate.

Ia menyebutkan, bahwa dengan di tatanya Jalan Juanda terbukti telah dapat menekan kriminalitas dari yang ringan sampai kriminalitas tingkat tinggi. Bahkan, K30 juga telah berpartisipasi membantu Polrestro Depok dan Satpol PP Depok dalam hal menekan kriminalitas dan ketertiban umum.

“Artinya, untuk mewakili masyarakat Kota Depok dan K3D, kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Depok yang secara simultan menumbuhkan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan dan ketertiban umum,” ucap Pakde Bowo.

Diceritakannya, bahwa sejak Januari 2015, K3D telah melakukan berbagai upaya terutama terkait penataan kawasan Jalan Raya Juanda, Depok. Di beberapa area telah dilakukan upaya penghijauan dan pembersihan kawasan tersebut. Sudah banyak yang diperbuat K3D untuk berperan serta menata Kota Depok dibeberapa kawasan yang kumuh ‘disulap’ menjadi hijau, tertata dan bersih.

“Diantaranya yakni Taman Bonsai di kawasan Jl Margonda, Taman dan Wisata Air di Situ Pangarengan Jalan Juanda, Taman Pintu Masuk Tol Jalan Margonda, Taman Bermain Anak, Seni dan Budaya di Kolong Fly Over Arief Rahman Hakim,” tukas Pakde Bowo.

Ia yang tak pernah lelah terus berupaya menghijaukan Jalan Margonda dan Juanda. Dan, Pakde Bowo mengumpulkan warga Gunung Kidul, Daerah istimewa Yogyakarta yang ada di Kota Depok untuk mengembangkan pertanian perkotaan di kawasan Jalan Juanda, atau mengembangkan Food Estate di Kota Depok.

“Karena, proyek lumbung pangan atau food estate merupakan salah satu program Pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Sejak awal kalimat ini muncul memang menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Kini, Food Estate yang membuka lahan hutan dinilai gagal dan menyajikan data tak valid,” papar Pakde Bowo.

Ditempat yang sama, Sekda Kota Depok, Supian Suri mengucapkan terima kasih kepada K3D yang telah memanfaatkan lahan ini. Kita punya komitmen untuk memanfaatkan ruang sekecil apapun kegiatan terkait pengendalian inflasi.

Salah satu penyumbang inflasi yang cukup tinggi di Kota Depok adalah cabai. Kalau lahan-lahan kosong seperti ini dimanfaatkan dengan menanam cabai maka bisa mengurangi inflasi.

“Jadi pada prinsipnya, saya mendukung kegiatan urban farming ini. Ini tanah emas, dikelola mas-mas maka seharusnya menjadi emas. ‘Insyallah’ ini akan ditiru oleh masyarakat Kota Depok sehingga bisa mengurangi inflasi dan menambah kesejahteraan masyarakat Depok khususnya,” ucap orang nomor tiga di Kota Depok itu.

Sementara itu, Ketua K3D, Ibnu Haris Masnyur membenarkan, bahwa saat polemik kegagalan tersebut, justru tak jauh dari pusat kota Jakarta, tepatnya di Kota Depok, sebuah komunitas yang cukup dikenal dengan program menjaga lingkungan yakni Komunitas Kampoeng Kita Depok (K3D) berencana membangun Food Estate di lahan tidur seluas 20 ribu meter persegi atau 2 hektar di tengah Kota Depok.

Yang sebelumnya lahan semak belukar berada di Jalan Juanda di depan Mal Pesona Sguare (Pesek) dibabat habis dan akan ditanami beragam tanaman sayuran dan buah-buahan seperti cabai besar jenis cabai gandewa, cabai keriting jenis cabai keriting gada dan cabai kastilo, cabai rawit jenis rawit pelita, rawit rawita, bayam maestro, kangkung bangkok, caisim tosakan dan selada grand serta akan ditanami padi dan tanaman buah seperti pohon alpukat, durian, pepaya, jambu, mangga dan rambutan.

“Selain itu disisi sepanjang Jalan Juanda juga akan dibangun kafe sayuran dan buah dengan pemandangan lahan pertanian,” ujar Ibnu.

Ibnu menambahkan, pihaknya yang memiliki program mendukung penghijauan di Kota Depok dengan juga menanam pohon buah di sepanjang lahan tidur milik Tol Cijago tersebut.

“Kalau sudah hijau semua, Food Estate ini akan terlihat fenomenal. Ada pertanian di tengah kota. Depannya ada mal dan kami juga akan membangun green house dan jogging track,” imbuhnya.

SEP / MUL


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *