MENYIKAPI adanya pertemuan beberapa elemen pemerintahan dan masyarakat kabupaten mempawah terkait usulan untuk pemberian nama Pelabuhan Internasional Terminal Kijing Kecamatan Sungai Kunyit dengan ini DPD PARTAI GELORA INDONESIA KABUPATEN MEMPAWAH juga mencoba untuk menyampaikan usulan sebagai wujud aspirasi sekaligus perhatian terhadap pelabuhahan internasional terminal Kijing, Maman Suratman selaku Ketua DPD PARTAI GELORA INDONESIA KABUPATEN MEMPAWAH Mengusulkan penamaan Pelabuhan Internasional Terminal Kijing dengan nama:
1. *PELABUHAN BANGKULE RAJAKNG* alasannya bahwa dari aspek historis merupakan nama kerajaan Mempawah pada masa pra kerajaan Islam yang ketika itu *PATIH GUMANTAR* sebagai raja yang berdaulat sebelum hadirnya OPU DAENG MENAMBON di Bumi Mempawah yang mendirikan kerajaan Islam, penamaan *PELABUHAN BANGKULE RAJAKNG* merupakan suatu hal yang baik sebagai masyarakat yang mengenang sejarah dan peradaban.
Dari aspek *KULTURAL* Maman mengatakan bahwa hal itu senapas dengan kultur adat istiadat, tradisi dan budaya masyarakat Dayak yang merupakan salah satu penduduk asli Pulau Kalimantan pada umumnya, khususnya di Kabupaten Mempawah.
Dari Aspek Visi: bahwa penamaan *PELABUHAN BANGKULE RAJAKNG* sebagai nama Pelabuhan merupakan upaya mengangkat kata-kata lokal masyarakat dayak menjadi kata-kata mendunia yang dikenal secara internasional.
2. *PELABUHAN RIA NORSAN* alasannya yaitu:
a). Dari aspek Historis bahwa Ria Norsan adalah Bupati pertama yang menjabat dua periode yang diakui oleh masyarakat eksistensinya secara sosial, politik, ekonomi dan tradisi Safari fajar yang masih berlangsung hingga sekarang ini oleh Bupati Mempawah Hj. Erlina.
b). Dari aspek kinerja: Bahwa adanya pelabuhan tersebut bukanlah datang begitu saja, melainkan butuh usaha dan perjuangan yang kuat, peran Ria Norsan sebagai Bupati Mempawah ketika itu sangat kuat sehingga berhasil memperjuangkan terbangunnya Pelabuhan bertaraf internasional, artinya Ria Norsan telah berhasil membawa Kabupaten Mempawah sebagai daerah lokal untuk berkolaborasi dalam bidang jasa dan ekonomi secara global.
c). Aspek Visi: penamaan *PELABUHAN RIA NORSAN* akan membawa dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Mempawah khususnya, Kalimantan pada umumnya yaitu untuk menginspirasi dan membangun impian masyarakat agar bisa membangun diri untuk berkiprah secara global dalam rangka mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, artinya kedepan akan lahir tokoh lokal yang mendunia.
Selain nama PELABUHAN BANGKULE RAJAKNG dan RIA NORSAN, Maman Suratman juga mengusulkan nama OPU DAENG MENAMBON sebagai nama Pelabuhan Internasional Terminal Kijing saat ini, adapun pertimbangannya yaitu:
1. Aspek Historis: Bahwa Opu Daeng MENAMBON adalah Raja pertama yang membangun kerajaan Melayu dan peradaban islam di Mempawah dengan pusat pemerintahan KERATON AMANTUBILLAH di Sebukit Desa Pasir yang selanjutnya pindah ke Kelurahan Pulau Pedalaman Mempawah.
2. Aspek Kultural: Bahwa secara umum Kabupaten Mempawah merupakan mayoritas beragama Islam dengan kultur adat istiadat, tradisi dan budaya Melayu.
3. Aspek Visi: Bahwa dengan diabadikannya nama OPU DAENG MENAMBON sebagai nama Pelabuhan maka akan memiliki nilai masyarakat Kabupaten Mempawah adalah Masyarakat yang mampu membangun diri dan daerah, sehingga muncul generasi visioner yang memiliki kemampuan tidak hanya skala lokal melainkan skala global utk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Selain nama – nama tersebut Maman juga mengusulkan nama Habib Husein Alqadrie dengan pertimbangan bahwa beliau adalah salah satu tokoh agama Islam ( Mufti ) Keraton AMANTUBILLAH yang berjasa dalam mengembangkan syi’ar Islam.
Kesimpulannya bahwa DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Mempawah mengajukan empat (4) nama untuk dijadikan nama Pelabuhan Internasional Terminal Kijing sekarang ini.
Oleh Maman Suratman, S.Pd.I, M. Sos
Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Mempawah.