POSTKOTAPONTIANAK.COM
Sanggau, Jum’at (15/1/21) – Curah hujan yang begitu tinggi membuat Dusun Entikong, Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau terendam banjir. Untuk itu Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas dengan sigap turun langsung membantu warga korban banjir.
Banjir tersebut terjadi karena curah hujan yang cukup deras mengguyur di wilayah perbatasan Entikong beberapa hari ini. Sehingga menyebabkan meluapnya air dari sungai Sekayam. Kamis dini hari, sekitar Pukul 02.00 WIB.
Lawan Corona, 26 Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada Terima Vaksin
Komandan STTAL Pimpin Sidang Yudisium Mahasiswa STTAL
Akibat dari banjir menyebabkan sekitar 25 rumah warga di Dusun Entikong terendam banjir, dengan ketinggian air sekitar 1 meter.
Selain banjir menggenangi perumahan warga di wilayah Kecamatan Entikong, banjir juga terjadi di Dusun Jagoi Babang dan Dusun Sekida, Kecamatan Jagoi Babang, Bengkayang.
KESAN PRESIDEN JOKOWI SETELAH DIVAKSIN COVID-19 UNTUK PERTAMA KALINYA
CERITA DOKTER YANG SUNTIKAN VAKSIN COVID-19 UNTUK PRESIDEN JOKOWI, SEMPAT GEMETAR DI AWAL
Hal ini disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 642/Kps, Letkol Inf Alim Mustofa di Pos Kotis Entikong, Sanggau.
Dansatgas mengatakan, hal tersebut bermula dari warga Asmui (35) yang melaporkan ke Pos Pamtas Entikong. Selanjutnya menanggapi laporan tersebut dengan menggunakan alat seadanya, dipimpin Lettu Inf Fian bersama 8 anggota menuju ke lokasi untuk membantu warga yang terdampak banjir.
Lanjutnya, selain membantu mengevakuasi warga maupun barang-barang perabot rumah dan elektronik ke tempat yang aman. Personel Satgas juga memberikan sedikit bantuan berupa makanan kepada warga.
“Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” ungkap Dansatgas.
Kepada warga, sambung Dansatgas, untuk lebih waspada terhadap kondisi kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu tiga hari terakhir ini.
“Satgas Yonif 642/Kps akan selau siap siaga membantu masyarakat, kapanpun warga membutuhkannya,” pungkas Dansatgas. (Sumber : Pendam XII/Tpr)
Publish : Ari – PKP.