Produksi Gabah Diprediksi Meningkat, Perkuat Ketahanan Pangan Melawi

POSTKOTAPONTIANAK.COM

Foto dok Andre F.

MELAWI KALBAR : 4 Maret 2021,Panen padi di salah satu wilayah Melawi

Produksi gabah kabupaten Melawi dari berbagai kecamatan diprediksi meningkat tahun ini. Apalagi saat ini banyak sawah dan ladang masyarakat yang memasuki masa panen.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Melawi, Oslan Junaidi mengungkapkan panen saat ini digelar hampir seluruh petani di sejumlah daerah. Baik dari lahan persawahan maupun lahan kering seperti ladang.

“Laporan panen dari mantri tani atau penyuluh pertanian lapangan (PPL) terus masuk. Prediksi kita panen akan berlangsung hingga Maret nanti, sesuai dengan waktu tanam,” ujarnya.

Oslan menyebut, berbagai jenis varietas yang dipanen oleh petani maupun kelompok tani. Mulai dari varietas Ciherang, Inpari hingga Pandan Wangi maupun benih lokal yang dibudidayakan petani. Hasil panen pun cukup menguntungkan dengan rata-rata panen gabah berkisar antara 4 ton hingga 8 ton per hektare. Sementara di lahan kering, petani biasa panen di kisaran maksimal 2,5 ton per hektare.

“Ini menunjukkan memang hasil dari lahan sawah lebih tinggi secara produksi daripada pertanian lahan kering,” ujarnya.

Oslan mengungkapkan masih adanya kendala dalam peningkatan produksi gabah. Utamanya terkait hama padi seperti wereng hingga burung pipit yang membuat produksi padi tak maksimal. Walau petani sudah memanfaatkan pestisida untuk membasmi hama tersebut.

“Selain itu kendala lainnya, banyak sawah yang belum didukung pengairan yang memadai karena keterbatasan jaringan irigasi,” jelasnya.

Kendati demikian, Oslan menerangkan belum ada laporan soal adanya lahan yang mengalami gagal panen pada tahun ini. Secara statistik juga potensi lahan sawah masih cukup tinggi.

“Yang masuk data BPN, sawah baru 4,6 ribu hektare. Padahal potensi kita setidaknya 20 ribuan. Target kita kedepan memperluas sawah baru,” katanya.

Oslan menambahkan Distankan Melawi sudah membangun program untuk peningkatan produksi gabah kedepan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan selama masa pandemi Covid-19.

“Diantaranya melalui penguatan kompetensi PPL, infrastruktur hingga perluasan lahan baku sawah,” katanya./*r.

Dikirim oleh Andre Ferdi Mahasiswa Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa.


Write a Reply or Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *