JAKARTA ( PKP ) : Jakarta, Pesta demokrasi mendatang akan menorehkan sejarah baru bagi kita semua. Hal tersebut juga menjadi fenomena baru melihat masih tersebarnya Covid-19. Dimana mau tidak mau penyelenggara mengharuskan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia harus berjalan dengan mempunyai inovasi dan skema yang baru. Dengan seperti itu, demokrasi tetap berjalan, salah satunya dengan upaya percepatan vaksin agar terbentuk herd immunity di kalangan masyarakat Indonesia.
Hal tersebut disampaikan melalui dialog publik yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (BEM PTMI) dengan tajuk “Merawat Demokrasi di Tengah Pandemi Covid Melalui Gerakan Vaksinasi”. Dalam agenda tersebut dihadiri oleh pengurus BEM PTMI yang mencoba mengulas dan mencari solusi terkait demokrasi di tengah pandemi, Minggu (18/07/2021) di Jakarta Selatan.
Nur Eko Suhardana, selaku Koorpresnas BEM PTMI mengungkapkan bahwa perihal demokrasi di negara indonesia, dalam hal ini pilkada dan pemilu 2024 harus tetap berjalan jika pandemi Covid-19 masih berlangsung. Tentunya harus ada langkah-langkah strategis dalam mempersiapkan itu semua, salah satunya melalui upaya vaksinasi agar terbentuknya herd immunity. Sehingga kita bisa menyelenggarakan pesta demokrasi yang aman dan tentram.
Ketuk Palu Tiga Kali, Wabup Sintang Tutup Konfercab GMNI di Langkau Kita
Covid 19 Kab. Mempawah Meningkat, Zona Merah di 4 Kecamatan
Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mempawah Subandio SH, Serahkan Puluhan Sembako Untuk Korban Banjir
“Jika pandemi masih ada, pemilu di Indonesia harus tetap dilaksanakan demi regenerasi. Penyelenggara harus membuat inovasi dan skema terbaik nya,” kata Eko.
Hendi selaku Presidum Nasional BEM PTM Zona III (DKI Jakarta, Banten, Jawabarat) menyatakan bahwa pandemi covid-19 telah memukul banyak sektor kehidupan bernegara termasuk pula kualitas berdemokrasi.
Sudah semestinya langkah-langkah penanganan krisis selama masa pandemi oleh pemerintah tetap mengedepankan kualitas demokrasi, satu hal yang perlu kita tekankan, pandemi tidak boleh melunturkan nilai demokrasi. Tugas kita kedepan tidak mudah, kita harus pastikan bahwa demokrasi tetap berjalanan walau ditengah pandemi.
“Mari kita sambut demokrasi melalui vaksinasi untuk sama-sama merawat demokrasi dan mulailah untuk selalu optimistis, berpikir positif dan mengambil hikmah dari semua ini. Agar kita sama-sama bisa menikmati Indonesia segera pulih kembali,” ungkap Hendi.
Gilang Purnama Koordinator Daerah BEM PTMI Banten juga mengatakan bahwa pandemi covid-19 telah membuat banyak sektor kehidupan bernegara terdampak, seperti ekonomi, sosial dan termasuk pula kualitas berdemokrasi.
“Satu hal yang saya ingin katakan, pandemi tidak boleh menjadi penghalang. Maka dari pada itu hal yang paling utama untuk merawat demokrasi di keadaan pandemi saat ini adalah dengan ikut berpartisipasi melalui program vaksinasi nasional, agar vaksinasi bisa secepatnya merata,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator Daerah BEM PTMI DKI Jakarta, Faisal Abdul Rahman mengatakan melalui penyelenggaraan demokrasi masyarakat dapat membangun kepercayaan diri untuk tegar menghadapi sebuah krisis, menjaga ketahanan nasional ditengah kesusahan, mengatasi perpecahan yang mendalam melalui dialog dan partisipasi inklusif, serta mempertahankan keyakinan bahwa pengorbanan akan ditanggung bersama dan hak semua warga negara dihormati.
“Ayo kita sukseskan vaksinasi untuk sama-sama merawat demokrasi melalui vaksinasi nasional agar pesta demokrasi 2024 aman dan sesuai dengan koridornya,” tandasnya./red/rfn.