POST KOTA ( PONTIANAK ) – Gubernur Kalbar Sutarmidji melaksanakan Peletakan batu pertama pembangunan Teaching Farm Closed House Universitas Tanjungpura Pontianak pada 23/2.
Teaching Farm Closed House merupakan hibah dari PT Charoen Pokphand Indonesia TBK kepada Universitas Tanjungpura Pontianak, dengan nilai sekitar 2,8 Miliar.
Presiden Direktur PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk Dr. (HC) Tjiu Thomas Effendi, SE., MBA dalam wawancaranya menjelaskan, hibah ini dilakukan karena keinginan pihak PT Charoen Pokphand untuk melaksanakan kewajiban tanggung jawab untuk menyalurkan CSR, “Ini tanggung jawab sosial kita.” Jelasnya.
Selain itu, jelasnya lebih lanjut, “Karena kita perusahaan di bidang industri unggas, selama ini banyak menerima pegawai dari Fakultas peternakan, tapi kita melihat kualitas mereka masih kurang. Melihat hal itu kita lalu berpikir perlu meningkatkan kualitas mereka pada saat mereka sedang belajar, untuk hal yang diperlukan itu harus merupakan suatu fasilitas teknologi terakhir. Disinilah muncul ide kita untuk menghibahkan closed house ini kepada Perguruan tinggi yang punya Fakultas atau prodi peternakan.” Jelas Thomas.
Disampaikan Thomas, bahwa hibah ini merupakan hibah yang ke 15 yang sudah dilakukan oleh PT Charoen Pokphand Indonesia dan nilainya paling tinggi yaitu 2,85 milyar. Selain itu PT Charoen Pokphand juga ada bekerjasama dengan 21 Perguruan Tinggi yang lain di seluruh Indonesia.
Dengan adanya close house ini mahasiswa betul-betul mengalami, sehingga
mahasiswa yang lulus betul-betul siap kerja, jelas Thomas lebih lanjut.
Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak Prof. DR. Garuda Wiko, S.H., M.Si kepada media ini menjelaskan bahwa hibah yang diberikan merupakan hibah langsung barang, “Hibah kandang ini, langsung barang, bukan dana fresh, nilainya 2,8 Miliar.” Jelas Rektor.
Kedepannya fasilitas ini juga boleh digunakan oleh Fakultas-Fakultas lain, juga untuk pemberdayaan masyarakat, “Ini modern sekali, sangat sedikit pengelolanya, karena kita serahkan semua ke komputer, makannya, airnya, itu semua sudah diatur secara digital.” Jelasnya.
Gubernur Kalbar Sutarmidji, mengatakan apa yang dilakukan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, sudah sangat sesuai dengan yang pemerintah lakukan sekarang, yaitu pendidikan pokasi, ” Artinya anak didik harus mempunyai skill, punya kemampuan. Sehingga dalam menghadapi bonus demografi, tidak menjadi beban tanggungan, generasi muda harus dibekali dengan skill, salah satunya seperti yang dilakukan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ini.” Ungkap Gubernur.(kun)