Pontianak (POST KOTA ) – Nilai Ekspor Kalimantan Barat pada bulan April 2024 mengalami penurunan sebesar dari USD 153,66 Juta menjadi USD 133,87 Juta atau sebesar 12,88 persen.
Hal ini dikatakan Plh Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan, Firmansyah saat Rilis Berita Statistik (3/6/2024).
Penurunan nilai ekspor Kalbar dipengaruhi ekspor alumina yang turun sebesar 33,9 persen. “Secara bulanan, penurunan ekspor Kalbar disebabkan penurunan komitas andalan yakni alumina yang menyumbang sebesar 33,90 persen,” jelasnya
Sedangkan secara (year on year), nilai ekspor Kalbar juga turun sebesar 11,53 persen dibandingkan April 2023. “April 2023 nilai ekspor Kalbar tercatat USD 151,32 Juta dan turun sebesar 11,53 persen. Secara tahun penurunan itu dipengaruhi komoditas alumina yang menyumbang sebesar 29,51 persen,” imbuh Firmansyah.
Jika dilihat dari jenis komoditi, maka nilai ekspor Kalbar terbesar dari Industri Pengolahan yakni tercatat USD 126,66 Juta. “Ekspor Kalbar didominasi industri pengolahan dengan share 94,61 persen atau sekitar USD 126,66. Sungguhpun demikian komoditi ini di bulan April secara bulanan mengalami kontraksi sebesar 11,94 persen,” kata Firmansyah.
Sementara komoditi pertanian mengalami kontraksi yang berat yakni sekitar 34,91 persen secara bulanan. “Kontraksi yang cukup berat terjadi pada komoditi pertanian yakni 34,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dilihat secara (y-on-y) pada komoditi ini mengalaminya kontraksi relatif kecil yakni 0,80 persen,” imbuhnya.
Beda kinerja ekspor secara nasional, pada bulan April 2024 tercatat tumbuh sebesar USD 19,62 miliar atau sekitar 1,72 persen (y on y). Peningkatan ekspor itu didorong peningkatan ekspor migas yang sejalan dengan meningkatnya harga energi global.
Kinerja ekspor yang tetap tumbuh ini membawa trend positif terhadap neraca perdagangan Indonesia. Capaian ini mencatatkan surplus perdagangan selama 48 bulan sejak Mei 2020 yakni dengan akumulasi surplus mencapai USD 157,21 miliar.
T1M PKP.