Sintang, Kalbar postkotapontianak.com
Bupati Sintang menghadiri sekaligus membuka kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista, kerjasama antara Lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab. Sintang, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek tahun 2021, di Aula SKB Kab. Sintang, Km 17, Jl. Sintang – Pontianak, Kec. Sungai Tebelian, Selasa (29/6/2021), yang di tandai dengan pengalungan tanda peserta oleh Bupati.
Turut hadir pada kegiatan ini, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang, Lindra Azmar, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang Magdalena Ukis, Unsur Forkopimcam Sungai Tebelian, para peserta dan tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia pelaksana, yang juga Kepala SKB Kab. Sintang, Suyatni mengatakan kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista ini di latarbelakangi oleh lima hal yakni, pertama; sistem pendidikan dan pelatihan vokasi saat ini belum menghasilkan lulusan yang memadai dan belum memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dengan keterampilan tinggi, kedua; sistem pendidikan cukup banyak menghasilkan lulusan semiterampil sementara pasar kerja memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyerap lulusan tersebut, ketiga; pengembangan bidang keahlihan di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi belum sejalan dengan kebutuhan industri dan belum mencapai kebutuhan pasar, keempat; mayoritas tenaga kerja dalam penyajian minuman kopi belum memenuhi standar barista baik dari segi skill maupun alat, dan kelima; masih sedikitnya pembuat kopi atau warung kopi belum menggunakan barista sehingga peserta didik PKW Barista SKB Kab. Sintang berpeluang menerpakan ilmunya dalam berwirausaha.
“Tujuan dari kegiatan ini yakni, memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola pikir berwirausaha melalui kursus dan pelatihan untuk menumbuhkembangkan sikap pintar wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha, mendorong peserta didik dalam merintis beridirinya usaha mandiri yang di bimbing mitra usaha”jelas Suyatni.
Untuk instruktur dan narasumber kata Suyatni, yakni barista dari salah satu kafe dari Kab. Landak, Barista dari Pontianak dan beberapa narasumber dari Kabupaten Sintang sendiri. Peserta berjumlah 25 orang peserta, berusia dari 15 – 25 tahun, berasal dari masyarakat Kab. Sintang.
“Jadi nanti dari 25 orang peserta ini akan berusaha ada 5 kelompok, itu akan di modali peralatan dan bahan baku untuk langsung berwirausaha secara gratis setelah mengikuti pelatihan sampai tuntas”ujar Suyatni.
Sementara untuk kurikulum PKW Barista ini di susun SKB Kab. Sintang bersama UMKM, dunia industri, dunia usaha, dunia kerja lainnya yang membimbing dalam pada merintiskan usaha yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). “Materi yang di sampaikan dengan sistem pendidikan teori 34% sebanyak 68 jam pelajaran, praktek keterampilan 66% sebanyak 132 jam pelajaran, yang di laksanakan dari 25 Juni – 15 Agustus 2021 di SKB Kab. Sintang, setiap senin – minggu pukul 08.00 – 12.00 wib”terang Suyatni.
“Metode pembelajaran seperti ceramah, demonstrasi, praktek dan magang”tambah dia.
Anggaran kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista, jelas Suyatni bersumber dari bantuan pemerintah program PKW dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek Dipa tahun 2021. “Diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan program PKW barista secara tuntas, mereka bisa merintis dan berhasil mengembangkan usaha setelah mengikuti program PKW”harap Suyatni.
Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengungkapkan, menjadi seorang barista atau peracik kopi dengan hasil racikan yang enak itu tidaklah gampang, karena dalam menyeduh kopi itu seorang barista harus mengenal beberapa hal tentang kopi, seperti gen atau jenis kopi itu apa saja, menroastingnya, mengsangrainya, karena kalau salah mengsangrai biasa rasanya tidak enak, kemudian memblending atau menghaluskannya dan juga cara menyajikannya.
“Jadi para peserta ini beruntung bisa ikut pelatihan ini, karena bisa lebih mengenal tentang bidang barista. Kalaupun nanti ada yang tidak buka warung kopi, paling tidak buatkan untuk orang tua, kawan-kawannya kopi itu udah luarbiasa, jadi ilmunya terpakailah”kata Jarot.
Untuk itulah Jarot meminta para peserta agar mengikuti PKW ini dengan cermat dan focus, karena kalau cuman mendengar itu nempelnya cuman sebentar saja, tapi kalau dengan pelatihan itu langsung praktek dan diajarkan memahami betul semua prosesnya.
“Jadi soal kopi itu banyak yang di pelajari, tentu selain mendapatkan pelatihan dari instruktur yang ada, para peserta bisa juga mencari sumber-sumber kopi lagilah”ujar Jarot.
“Mudah-mudahan ilmu PKW ini bisa menjadi bekal mereka untuk mencari rejeki yang halal”harap Jarot.
Selain itu, Jarot juga berpesan kepada para peserta, setelah selesai mengikuti PKW ini, untuk tidak ragu dalam membuka usaha warung kopi, karena menurutnya bisnis kuliner itu margin keuntungannya bisa mencapai 40 – 50 % jadi omset. Terlebih para peserta ini juga nantinya sudah memiliki ilmu tentang kopi. “Kalau satu warung kopi itu sehari bisa masuk satu juta, empat ratus itu keuntungan, nah enam ratus itu udah termasuk untuk beli-beli bahan, untuk gajih karyawan, jadi lumayanlah kalau sebulan itu”ungkap Jarot.
Jarotpun menyampaikan ucapan terima kasih serta juga memberikan dukungan kepada SKB Kab. Sintang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, dan juga semua unsur yang terlibat pada kegiatan PKW ini. (LMB)